Menurut Timses Trump, Hillary Clinton Punya Keterkaitan dengan ISIS

kabarin.co, COLUMBUS – Tidak hanya Donald Trump pribadi, tim suksesnya (timses) juga turut melayangkan serangan terhadap rival Trump jelang Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS), Hillary Clinton.

Kubu Trump yang disuarakan penasihat senior kampanye Trump, Stephen Miller, bahwa yayasan Hillary dan keluarganya punya jalinan kerja sama dengan sebuah perusahaan Prancis, Lafarge yang keterikatannya bernilai USD50-100 ribu (Rp654 juta-1,4 miliar).

Nah, Lafarge yang merupakan perusahaan semen besar yang belum lama ini merger dengan perusahaan semen asal Swiss, Holcim, diketahui acap mengatur operasi dan mempekerjakan militan ISIS di pabrik semen cabang Jalabiya, dekat Aleppo.

“Dari sekian Capres dengan nama-nama besar dalam sejarah modern, Hillary Clinton terikat dengan rezim Islam dan teokrasi brutal (ISIS),” cetus Miller di Columbus, Ohio, disadur Daily Mail, Selasa (2/8/2016).

“Sekarang kita tahu bahwa dia (Hillary) menerima uang dari perusahaan yang terkait dengan ISIS. Sementara itu, dia menolak bicara jujur tentang perang radikal Islam terhadap masyarakat yang berbeda kepercayaan, gaya hidup dan nilai-nilai kehidupan,” tambahnya.

Tudingan macam ini sedianya juga sudah pernah didengungkan Trump pribadi pada Konvensi Nasional Partai Republik, 21 Juli 2016 lalu. “Pada 2009 sebelum ada Hillary (menjabat Menteri Luar Negeri), ISIS bahkan tidak ada di peta,” tegas Trump.

“Libya stabil. Mesir damai. Kekerasan di Irak tengah berkurang secara masif. Iran tercekik sanksi. Suriah masih dalam pengawasan. Setelah empat tahun Hillary Clinton (sebagai Menlu), apa yang kita lihat sekarnag? ISIS meluas di Timur Tengah dan seluruh dunia,” tandasnya. (oke)

Baca juga:

Wapres AS Joe Biden: Trump Tidak Akan Mampu Membuat ‘Amerika Hebat Lagi’

Donald Trump: Saddam Memang Kejam tapi Dia Pembasmi Teroris yang Hebat

Logo Kampanye Donald Trump dan Mike Pence Jadi Bahan Tertawaan, Karena…