Keanggotaan HIPERMI tidak hanya terdiri dari pengusaha randang, tetapi juga para petani yang berhimpun di divisi Agro sebagai pemasok bahan baku bumbu randang. Dalam mendukung industri pangan, aspek ketersediaan bahan baku akan menjadi fokus utama. Ketersediaan bahan baku bumbu randang dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau dapat meningkatkan daya saing produk HIPERMI.
Kanwil DJPb Sumatera Barat juga konsern untuk mengelola sampah organik menjadi pupuk organik. Kedepannya program ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat, termasuk mengatasi masalah sampah di Sumatera Barat. Sampah organik diolah menjadi pupuk organik, yang kemudian digunakan untuk menghasilkan bahan baku organik. Dengan demikian, harapannya pada suatu saat, bumbu randang organik akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi di pasar internasional.
“Berdasarkan hal tersebut, keberadaan HIPERMI sebagai salah satu penggerak ekonomi Sumatera Barat perlu didukung oleh semua pihak, seperti Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan BUMN yang memiliki program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan,” jelasnya.