Militer Bunuh Pemimpin ISIS Paling Berbahaya di Tunisia

kabarin.co –  Militer Tunisia telah membunuh seorang jihadis digambarkan sebagai “salah satu pemimpin teroris yang paling berbahaya” di negeri itu.

Kementerian Pertahanan Tunisia, Kamis (19/5/2016), melaporkan,  militan di maksud adalah

Seifeddine Jameli atau lebih dikenal dengan nama Abou al-Qaaqaa.

Jameli adalah pemimpin sayap kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah untuk wilayah Tunisia. Cabang ISIS Tunisia itu adalah Jund al-Khilafah atau tentara kekhalifahan.

Menurut pernyataan kementerian pertahanan, Jameli dibunuh pada Rabu (18/5/2016) malam waktu setempat oleh pasukan khusus.

Ia dibunuh di  di wilayah tengah Gunung Mghilla. Sejumlah senjata disita aparat keamanan selama operasi perburuan terhadap Jameli.

Sejak revolusi 2011, yang menjadi cikal bakal gelombang protes Musim Semi Arab,  Tunisia telah terpukul oleh meningkatnya kekerasan militan.

Kekerasan yang dilakukan dalam bentuk penembakan dan pengeboman itu telah menewaskan puluhan polisi, tentara, dan warga sipil, termasuk turis asing.

Tahun lalu, dua serangan mematikan diklaim ISIS, yakni serangan di Museum Bardo Nasional di Tunis, ibu kota Tunisia.

Serangan lain terjadi di sebuah hotel dekat resor Sousse, di pantai Laut Tengah, yang  menewaskan total 60 orang. Seorang di antaranya adalah wisatawan asing.

Kelompok ISIS Tunisia juga telah melakukan pemenggalan kepala seorang gembala remaja ketika ia sedang menggembalakan dombanya di Gunung Mghilla, November 2015. (kom)