Mobil Panther Hanyut di Batang Agam; 2 Korban Masih Dicari, Sepucuk Senpi dan 2 Tas Uang Ditemukan

Kabarin.co, Bukitinggi – Kecelakan mobil Isuzu Panther yang menerjuni Sungai Batang Agam, Kecamatan Baso, Sumatra Barat, Jumat lalu, masih menyisakan banyak cerita. Mobil tersebut, ternyata milik salah satu bank swasta. Di dalamnya diduga ada empat penumpang termasuk sopir.

Kapolsek Baso AKP Irsal, Sabtu (18/6),  seperti diberitakan harian Singgalang mengatakan, mobil itu hendak mengantarkan uang ke bank di Payakumbuh. Anggota polisi Bripka Wahyu yang ikut jadi korban saat itu bertugas mengawal. Namun di tengah perjalanan mobil menabrak pembatas jalan dan jatuh ke sungai, dan terseret arus sungai yang deras.

Dalam pencarian dan evakuasi penumapng, salah seorang penumpang ditemukan tewas. Dedet Mardani salah satu korban, ditemukan meninggal di dalam mobil yang hanyut di Sungai Batang Agam, sudah di bawah keluarga ke Padang.

“Jenazah Dedet Mardani sudah di jemput di RSAM Bukittinggi dan dibawa ke Padang,” ujar Kapolres Bukittinggi AKBP Triwahyudi melalui Kasat Lantas AKP Rio Sigal Hasibuan, Sabtu (18/6).

Dijelaskan, jasad Dedet ditemukan sekitar pukul 01.00 WIB Sabtu dinihari di dalam kendaraan yang hanyut tersebut. Jasadnya berhasil dievakuasi sekitar pukul 03.00 dinihari, kemudian dibawa ke RSAM Bukittinggi. Namun sekitar pukul 11.00 WIB jenazah korban sudah dibawa ke Padang, setelah keluarga korban datang ke RSAM untuk menjemputnya.

Sementara itu Tim Gabungan dari Polda Sumbar, Polres Bukittinggi, BPBD, Satpol PP, PMI dan sejumlah relawan lainya masih melakukan penyisiran guna mencari korban lain yang diduga hanyut di Batang Agam saat kecelakaan. Tim belum menemukan dua korban dari tiga korban yang diperkirakan ikut terseret arus.

Dua penumpang yang masih dicari adalah Bripda Wahyu dari Shabara Polda Sumatera Barat (Sumbar) dan sopir Yosef masih belum ditemukan. Tim gabungan, BPBD dan pasukan Dalmas dari Polda sampai Sabtu pukul 17,00 Wib masih menyisir ke hilir Sungai Batang Agam yang dipimpin Kapolsek Akabiluru Iptu Amirwan dan Kanit Brimob Polda Ipda Jonhendri.

Sebelumnya, sekitar pukul 6,30 WIB pagi ditemukan sepucuk senjata api (senpi) jenis C2. Senpi larang panjang itu ditemukan petugas hanya berjarak beberapa meter dari lokasi ditemukannya kendaraan tersebut.

Kapolres Bukittinggi, AKBP Tri Wahyudi melalui Kasat Lantas Polres Bukittinggi AKP Rio Sigal Hasibuan mengatakan, senpi ditemukan setelah tim kembali melakukan penyisiran tadi pagi. senjata api itu diduga milik Wahyu Indriato yang merupakan anggota Direktorat Sabhara Polda Sumbar.

Selain itu, juga ditemukan dua taks berisi uang, namun jumlahnya belum diketahui. Tas uang tersebut saat ini diamankan pihak berwajib.“Kami tetap berupaya mencari korban yang belum ditemukan,” ungkap Kapolsek Baso AKP Irsal.

Kronologis kejadian
Mobil Isuzu Panther BA 1073 QB dilaporkan hilang terseret arus Batang Agam, setelah terlibat kecelakaan dengan sepeda motor di Jalan Bukittinggi-Payakumbuh, Jorong Titih, Padang Tarok, Baso, Agam, Jumat (17/6) malam.
Penyebab kecelakaan itu masih dalam penyelidikan polisi. Awalnya motor Honda Beat tanpa plat nomor yang dikendarai Andesmar (52) melaju dari arah Payakumbuh ke Bukittinggi.

Saat tiba di Jembatan PLTA di Jorong Titih bertabrakan dengan Panther BA 1073 QB dari arah berlawanan. Mobil tersebut terjun ke sungai setelah menabrak pagar jembatan.

Sementara Andesmar yang mengalami patah kaki kanan, luka robek pada jidat dan luka lebam pada dada dilarikan ke RSAM Bukittinggi untuk perawatan. Kapolres Bukittinggi AKBP Tri Wahyudi dan Kasat Lantas AKP Rio Sigal Hasibuan bersama sejumlah anggota bergerak ke lokasi tersebut untuk melakukan pencarian dan evakuasi kendaraan serta korban.

Proses pencarian juga melibatkan BPBD Agam, Bukittinggi, Limapuluh Kota dan PMI serta anggota TNI. Tetapi terkendala jurang yang cukup dalam yang mencapai 30 meter, dan arus Batang Agam yang cukup deras.(sgl)