kabarin.co – Besok Kamis (15/9/2016) Tim Independen yang menyelidik pengakuan tereksekusi mati, Freddy Budiman akan mengumumkan hasinya. Kesaksian tereksekusi mati Freddy Budiman, yang diceritakan Koordinator Kontras Harris Azhar, menunjuk pejabat-pejabat Polri yang bertugas di Badan Narkotika Nasional (BNN) terlibat dalam bisnis narkoba.
Dalam cerita Freddy kepada Harris, pejabat Polri (BNN) itu diantaranya adalah yang meminta kamera pengawas sel Freddy dimatikan. Membawa Freddy untuk dibon ke luar Lapas Nusakambangan. Mengetahui adanya narkoba asal Cina yang dipesan Freddy. Mengantar Freddy ke Cina ke pabrik pembuatan narkoba. Menerima narkoba saat tiba di pelabuhan di Indonesia. Freddy mengaku menggelontorkan uang Rp 450 miliar ke Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Rp 90 miliar ke pejabat di Mabes Polri.
Selain pejabat tinggi Polri yang bertugas di BNN, juga mulai terkuak. Jenderal bintang dua yang duduk di samping Freddy saat mengawal narkoba.
Bahkan pejabat TNI itu kini menempati pos strategis dan penting. Namun, apakah nama-nama yang sudah dikantongi Tim Independen, akan diumumkan besok? Jawabannya masih menunggu besok, atau ada kepentingan yang lebih besar sehingga nama-nama itu disimpan Tim? Jika benar-benar tak diumumkan kesungguhan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberantas narkoba patut dipertanyakan.(indonesiapolicy)
Baca Juga:
Komisi III Disebut Akan Terus Amati Perkembangan Polemik “Curhat” Freddy Budiman
Terkait Pengakuan Freddy Budiman, Kapolri akan Temui Aktivis Kontras
BNN Kembali Bongkar Narkoba Jaringan Terpidana Mati Freddy Budiman
