“Hingga kini (2018) Indonesia baru dalam kisaran pencapaian 11 %, masih jauh dari target,” Kata Luhut.
Pesan Gore saat melihat fakta dari para ilmuwan adalah mempercepat transisi menuju energi terbarukan dan meningkatkan ambisi penurunan emisi domestik.
Luhut menjelaskan pihaknya harus realistis lantaran hingga saat ini menurut Global Carbon Project, konsumsi nasional batu bara di Indonesia mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,9 %, meskipun energi terbarukan meningkat 5,7 % setiap tahun.
Tapi, konsumsinya masih sangat rendah, belum sampai 1 EJ, sementara batu bara mendekati 2,5 EJ, dan minyak bumi melebihi 3 EJ.
Gore mengatakan, “Jika 10 tahun lalu, kita masih bermimpi bahwa energi terbarukan dapat direalisasikan, para ilmuwan telah menetapi janjinya, kini listrik yang dihasilkan dengan tenaga surya dan angin, justru lebih murah dari batu bara, maka dunia harus menghentikan penggunaan batu bara, termasuk Indonesia.”
(epr/oke)
Baca Juga:
Banjir Kemang Dianggap Merupakan Kegagalan Ahok Memimpin Jakarta
Refrizal: “Jakarta Baru Dikasih Hujan Setengah Malam Sudah Kelelep, Bagaimana Kalau 3 Hari”