Pakai Pemain Ilegal, Pelatih DKI Jakarta Sebut Jateng Maling

Sepakbola34 Views

pon

kabarin.co – Tim sepakbola PON DKI Jakarta secara resmi mengajukan protes terkait penggunaan pemain ilegal oleh tim PON Jawa Tengah (Jateng), saat bentrok kedua tim di Stadion Pakansari, Bogor, Jumat (16/9). Pada laga itu, DKI kalah dengan skor tipis 1-0.

Pemain tidak sah yang dimaksud tim DKI adalah, pemain berstatus profesional yang didaftarkan Jateng sebagai pemain amatir. DKI menuding Jateng sudah mengakali aturan kuota pemain profesional yang bisa digunakan oleh masing-masing tim di PON Jawa Barat 2016.

Dalam peraturannya, tertera setiap tim hanya diperbolehkan mendaftarkan lima pemain profesional di daftar susunan pemain. Di mana dari kelima pemain itu, hanya tiga yang boleh bermain di lapangan.

Sedangkan di laga tersebut, Jateng diketahui mendaftarkan delapan pemain profesional dalam daftar susunan pemain, serta memainkan empat pemain di lapangan. “Sportivitas di atas segalany, Jateng jelas melanggar aturan. Kesimpulannya, Jateng Maling!” ujar Sudirman, pelatih tim PON DKI dengan geram.

Adapun empat pemain profesional yang dimainkan oleh Jateng adalah Haudi Abdillah,
Ricky Fajrin, Septian David Maulana, dan Heru Setiawan. Keberadaan Heru yang dianggap sebagai pemain amatir oleh Jateng ini yang dipermasalahkan oleh tim DKI.

“Bagaimana mungkin pemain yang baru saja awal bulan September ini bermain di Persita Tangerang pada ajang ISC B kemudian sekarang menjadi amatir?” ucap Benny Erwin, manajer tim DKI.

Selain Heru, dua pemain Jateng lainnya yaitu Fajar Setya Jaya dan Ahmad Agung Setiabudi yang berasal dari PSIS Semarang juga didaftarkan sebagai pemain amatir. DKI sendiri sudah mempunyai bukti-bukti terkait status para pemain itu dan sudah dilampirkan dalam bukti protes mereka ke pihak PB PON.

“Kami menagih kesepakatan temu teknik dan penerapan tegas dari pasal sanksi yang tertera di manual book. Jateng harus dianggap kalah 3-0 dan poinnya juga dikurangi,” tegas Sudirman.

“Kami menunggu hati nurani PB PON dan meminta seluruh masyarakat Indonesia turut mendukung pemberantasan kecurangan ini,” timpal Benny.(*/goal)