Patah Tulang Bahu, Atlet Sepeda BMX Toni Syarifudin Gagal ke Semifinal Olimpiade

kabarin.co – Atlet sepeda BMX Indonesia, Toni Syarifudin gagal melanjutkan langkahnya ke babak semifinal Olimpiade 2016. Toni, bahkan harus mengalami cedera di babak perempat final, Jumat (19/8) dinihari WIB.

Di run pertama, terjadi kecelakaan yang melibatkan Liam Phillips, David Graf dan Maris Stromberg. Toni mampu menghindari kecelakaan tersebut. Ia finis di posisi lima dengan catatan waktu 45.325 detik.

Namun di run kedua, nasib sial menghampiri Toni. Ia terjatuh di tengah lomba. Meski demikian, ia mampu bangkit. Toni bersepeda dengan sangat pelan menuju garis finis untuk menyelesaikan lomba.

Di run ketiga, Toni tidak tampil. Ia ternyata cedera. Toni sempat dirawat di unit kesehatan Stadion Deodoro. Karena keterbatasan ambulans, Toni dilarikan ke rumah sakit di kampung atlet.

toni-0

Kemungkinan besar Toni yang berusia 25 tahun, dan menjadi atlet Indonesia terakhir yang berlaga di Olimpiade ini, masih harus tinggal di Rio de Janeiro, mengingat cedera yang dideritanya.

Pelatih tim BMX Indonesia Dadang Purnomo mengatakan bahwa Toni mengalami patah tulang bahu sebelah kiri dan tidak dapat melanjutkan lomba. Ia langsung diangkut ke tempat perawatan di sirkuit untuk menjalani perawatan darurat.

“Jika tidak cedera Toni sebenarnya berpeluang masuk semifinal karena ia sudah berada di urutan kelima”, kata Dadang.

Penyebab utama jatuhnya Toni adalah tiupan angin kencang saat ia ‘terbang’ di salah satu tanjakan lintasan lomba. Dalam lomba BMX Olimpiade di Rio de Janeiro ini sejumlah atlet juga mengalami kecelakaan dan tidak dapat menyelesaikan lomba.

Pada run pertama, Toni dapat menyelesaikan lomba di urutan kelima, sementara ada tiga atlet yang tidak dapat finis karena tabrakan dan cedera.(*)