Pembelian Su-35 Belum Diteken, Ini Sebabnya!

kabarin.co-Guna melengkapai Arsenal pertahanan udara, pemerintah Indonesia berencana membeli pesawat tempur canggih buatan Rusia, Sukhoi Su-35.

Bukan hanya rencana, pemerintah Indonesia telah terlibat negosiasi dengan pihak Rusia guna dapat membeli sejumlah pesawat tempur kelas berat tersebut.

Pembelian pesawat tempur kelas berat Sukhoi Su-35 gua menggantikan armada F-5E Tiger II TNI-AU yang dianggap sudah uzur. Petempur Rusia tersebut berhasil menyingkirkan pesaing-pesaingnya yang sebelumnya juga telah mengajukan penawaran kepada Indonesia, seperti Lockheed Martin F-16V buatan Amerika Serikat, Eurofighter Typhoon buatan Inggris, dan JAS32 Grippen buatan Swedia.

Bagi anda yang sudah sangat berharap kesepakatan pembelian Su-35 ini segera ditanda tangani, sepertinya msih harus sedikit bersabar.

Pasalnya, ternyata pemerintah Indonesia dan pemerintah Rusia masih belum menemukan titik temu. Kabar terakhir proses pembelian ini tinggal menunggu kesepakatan disesuaikan dengan anggaran yang ada, hal lainnya yang masih dibahas adalah skema pembayaran nantinya bagaimana.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Wieko Syofyan mewakili KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna menyatakan hal tersebut kepada media di Mabesau, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat 24 Juni 2016.

Dikonfirmasi apa detail proses yang saat ini tengah dilakukan, Kadispenau menjelaskan bahwa hal itu menyangkut spesifikasi teknis (spektek) yang diinginkan oleh TNI AU dari Su-35 yang akan dibeli Pemerintah Indonesia.

“Itu hanya tinggal kesepakatan saja. Dengan biaya anggaran yang ada, TNI AU ingin mendapatkan spektek yang terbaik,” ujarnya.

Hal lainnya, lanjut Wieko Syofyan, adalah menyangkut cara pembayarannya. “Tapi, sekali lagi, ini ranahnya Kementerian Pertahanan ya,” ujar Kadispenau menjawab pertanyaan wartawan. “TNI AU hanya merekomendasikan saja.”

Kepala Dinas Pengadaan (Kadisada) TNI AU Marsma TNI Fachri Adamy dalam kesempatan yang sama saat ditanya Angkasa mengatakan, pengadaan Su-35 termasuk dalam program jangka dekat TNI AU.

“Pengadaan jangka dekat di TNI AU saat ini adalah melengkapi pesawat T-50 Golden Eagle dengan radar dan persenjataannya, pengadaan radar untuk melengkapi Satuan Radar, dan pengadaan Su-35,” ujarnya. Demikian seperti diberitakan Tribunnews.(mas)
Tri.