kabarin.co – Konflik yang terjadi di Myanmar turut mendapatkan perhatian dari pemimpin agama Buddha di Indnesia, Suhu Bikhu Duta Wira. Dalam sebuah acara jumpa pers yang berlangsung di Wihara Dharma Bhakti, Glodok, Jakarta Barat, Bikhu Duta Wira turut berkomentar soal perlakuan para bikhu (bhiksu) di Myanmar terhadap warga etnis Rohingya di negara bagian Rakhine.
Dalam sebuah pernyataan, Bikhu Duta Wira mengatakan konflik yang terjadi di Myanmar bukanlah konflik antara pemeluk agama Buddha dengan agama Islam, tetapi konflik yang berlatar belakang politik. Oleh karenanya, ia berharap agar kejadian di Myanmar tidak memecah persatuan di tanah air.
Pemimpin Buddha Indonesia: Paham Buddha Indonesia dan Myanmar Tidak Bisa Disamakan
“Mungkin ada yang memelesetkan, ada bikhu yang begini-begini, ada yang begini-begini. Itu perlu pemahaman dan ada perbedaan,” kata biksu yang biasa disapa suhu Dhani, Minggu (3/9/2017).
Menurutnya, paham Buddha yang dianut Indonesia dengan di Myanmar tidak bisa disamakan. Hal tersebut bisa ditelaah melalui pemahaman secara mendalam di buku-buku bhiksu dan Buddha.
“Perlu dikasih info begini, secara mahzab di Indonesia tidak ada hubungannya dengan Myanmar, walaupun secara akidah kebhikuannya sama,” terangnya.
Berdasarkan kebhikuan, status para biksu di Myanmar yang menyerang warga minoritas etnis Rohingya, dianggap gugur karena telah melanggar akidah.
Ia pun sebagai tokoh agama di Indonesia merasa miris dengan tindakan kejahatan yang terjadi kepada kelompok minoritas Rohingya di kawasan Rakhine.
“Masalah di Myanmar, saya pribadi dan rekan-rekan biksu menangis. Kok bisa terjadi begini, ini perlu diselidiki permasalahannya apa,” tandasnya. (wck/krm)
Baca juga:
Dunia Mulai Kecam Sikap Diam Aung San Suu Kyi; Stop Killing My Family in Burma!
Konflik Rohingya, PKS: Jokowi Kok Gitu…
Kecam Pembantaian terhadap Rohingya, Mantan Menteri: Pemerintah Myanmar Sangat Kejam