Pemko Bukittinggi Lakukan Gerakan Tanam Bawang Merah Guna Mencegah Inflasi

Berita4 Views

Kabarin.co – Pemko Bukittinggi sesuai arahan Pemerintah Pusat melakukan gerakan menanam bawang merah. Kegiatan ini dilaksanakan di kawasan pertanian di Kelurahan Kubutanjuang, Rabu (7/9).

Asisten II Setdako, Rismal Hadi menjelaskan, bahan pangan menjadi salah satu pemicu inflasi. Untuk itu, salah satu upaya dilakukan dengan penanaman bawang merah, sesuai arahan dari Pemerintah Pusat.

“Agar tidak terjadi penurunan daya beli, setiap daerah diminta mengambil langkah strategis. Untuk Kota Bukittinggi, dilakukan penanaman bawang merah di lahan seluas 1500 m² dengan jumlah bibit 100 kg. Selain itu juga dibuka bazar di setiap kecamatan yang ada di Bukittinggi,” jelasnya.

Wakil Ketua DPRD Bukittinggi, Rusdy Nurman mengapresiasi upaya pemerintah kota untuk menekan laju inflasi melalui sektor pertanian. Kegiatan yang mendukung sektor pertanian ini memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

“Kami pun di DPRD siap memberikan dukungan pada pemerintah dan masyarakat, dalam upaya peningkatan usaha masyarakat bidang pertanian. Beberapa waktu lalu juga diberikan alsintan dan juga bibit tanaman. Semoga upaya upaya ini dapat menopang ekonomi masyarakat, laju inflasi tidak terlalu berdampak pada ekonomi masyarakat dan usaha warga bidang pertanian juga dapat ditingkatkan,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Bukittinggi Erman Safar menyampaikan, inflasi merupakan peningkatan harga-harga secara umum dan terus menerus. Inflasi dapat merusak perekonomian masyarakat.

“Saat ini harga bahan pangan merangkak naik, ditambah kenaikan minyak goreng dan BBM. Ini tentu akan mempersulit masyarakat. Untuk itu, kita canangkan penanaman bawang merah. Hal ini dilakukan agar masyarakat tani semakin giat dan meningkatkan produksi pertanian terutama bahan pangan yang mempengaruhi inflasi. Bawang merah dan cabai merupakan salah komoditi pertanian yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Indonesia. Untuk itu perlu adanya gerakan nyata untuk pencegahan inflasi di Kota Bukittinggi,” ujar Erman.

Provinsi Sumbar, lanjut Erman, berada di peringkat kedua inflasi tertinggi di Pulau Sumatera. Bukittinggi dan Padang merupakan kota yang dijadikan indikator penilaian inflasi untuk Provinsi Sumbara.

“Apabila kita lihat produktivitas tanaman bawang merah di Kota Bukittinggi cukup tinggi dibandingkan daerah lain di Sumbara. Untuk itu, kita laksanakan kegiatan pencanangan gerakan menanam bawang merah di Kota Bukittinggi. Semoga dapat membantu warga dan meringankan beban mereka yang terdampak karena inflasi,” pungkasnya.(pp)