Pengakuan Budi Saat Bunuh dan Buang Mayat Anaknya ke Gorong-gorong

Kriminal15 Views

kabarin.co – Tasikmalaya, Delis Sulistina (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang tewas ditemukan di gorong-gorong depan sekolahnya, rupanya dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri, Budi Rahmat alias BR (45). Di depan petugas, polisi BR mengakui perbuatannya. Pelaku mengaku khilaf dan menyesal sudah membunuh anaknya.

Pada Kamis 23/1/2020) sekitar pukul 16.00 WIB, BR mengaku kedatangan anaknya saat bekerja di rumah makan di Jalan Laswi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Diketahui, kedua orang tua Delis sudah bercerai sejak lama.

Pengakuan Budi Saat Bunuh dan Buang Mayat Anaknya ke Gorong-gorong

“Anak saya meminta uang Rp 400 ribu, katanya mau studi tur ke Bandung. Saya tak punya uang. Kasbon Rp 100 ribu dan Rp 200 ribu dari celengan di rumah,” tutur BR yang memakai penutup muka warna hitam dan baju oranye di Mapolres Tasikmalaya Kota, Kamis (27/2/2020).

Karena uang untuk studi tur masih kurang Rp 100 ribu, anaknya terus merengek. Sehingga BR membawa anaknya ke sebuah rumah kosong bekas rumah makan. Jaraknya tak jauh dari tempat BR bekerja, sekitar 100 meter.

“Di rumah kosong itu masih merengek. Saya khilaf, karena kesal dicekik lehernya sampai lemas. Setelah itu saya tahu anak saya sudah meninggal dunia. Saya menyesal pak tidak akan mengulangi perbuatan itu,” tutur BR.

Rumah kosong ke sekolah itu berjarak tiga kilometer dengan waktu tempuh sekitar 13 menit menggunakan kendaraan. Setibanya di depan sekolah, ia melihat saluran air dan kebetulan arusnya cukup deras. Saat itu Tasikmalaya diguyur hujan deras.

Melihat gorong-gorong, pelaku langsung berpikir membuang mayat putrinya itu ke gorong-gorong. Aksi biadab tersebut dilakukan agar perbuatan BR menghilangkan nyawa Delis tak diketahui.

“Saya langsung memasukkannya ke gorong-gorong depan sekolahnya,” ujar BR.

Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto mengatakan tersangka memasukkan mayat korban ke dalam gorong-gorong untuk mengelabui perbuatannya. Pelaku berharap kematian korban itu akibat kecelakaan.

“Dimasukkan ke gorong-gorong itu agar dikira kecelakaan dan masuk ke gorong-gorong, karena pada saat itu situasi dalam keadaan hujan lebat,” ucap Anom di Mapolres Tasikmalaya, Kamis (27/2/2020). (epr/det)

Baca Juga:

Tewas di Gorong-gorong, Delis Dibunuh Ayah Karena Minta Uang Study Tour

Delis, Siswi SMP yang Tewas di Gorong-Gorong Dibunuh Bapak Kandung

Kasus Siswi SMP yang Tewas di Gorong-gorong Belum Terungkap, Sang Ayah Mengaku Berbohong ke Guru