PENINGKATAN IPM BIDANG KESEHATAN DAERAH TERTINGGAL DI INDONESIA

Opini42 Views

Aku adalah Dokter yang akan Meningkatkan IPM bidang Kesehatan Daerah Tertinggal di Indonesia

Oleh : Arbi Ahmadi

 

Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Indeks menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara berkala dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR). IPM ini dibentuk oleh 3 dimensi dasar yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) IPM indonesia tahun 2020 adalah 71,94 % atau tumbuh 0,02 poin dari tahun 2019. Perlambatan pertumbuhan IPM Tahun 2020 sangat dipengaruhi oleh turunnya ratra-rata pengeluaran perkapita yang disesuaikan. Indikator ini turun dari 11,30 juta rupiah pada tahun 2019 menjadi 11,01 juta rupiah pada tahun 2020.

Dari sisi pendidikan, pada tahun 2020 anak-anak berusia 7 tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 12,98 tahun atau hampir setara dengan lamanya waktu untuk menamatkan pendidikan hingga setingkat Diploma I. Angka ini meningkat 0,03 tahun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 12,95 tahun. Selain itu, rata- rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas juga masih meningkat 0,14 tahun, dari 8,34 tahun pada tahun 2019 menjadi 8,48 tahun pada tahun 2020.

Dari sisi kesehatan, bayi yang lahir pada tahun 2020 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 71,47 tahun, lebih lama 0,13 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya.

Merujuk pada data diatas tentu ketika kita melihat pada data IPM setiap kabupaten/kota di indonesia masih banyak yang dibawah 70% seperti pada beberapa provinsi di pulau Sulawesi dan semua provinsi yang ada di Maluku dan Papua.

Masalah IPM ini merupakan masalah yang perlu diperhatikan khusus sehingga mendorong saya untuk berkontribusi dalam meningkatkan IPM daerah-daerah tertinggal terutama bidang kesehatan ketika nantinya saya menjadi lulusan dokter. Dokter bukan hanya memeriksa, memberikan obat dan sebagainya tetapi harus menjadi agen of change, sebagai pembawa perubahan melalui peningkatan IPM khususnya bidang kesehatan dengan cara mencari jalan keluar masalah yang terjadi didaerah tertinggal tersebut.

Masalah-masalah kesehatan di daerah dengan IPM masih rendah diantaranya seperti angka kematian bayi/balita dan ibu, stunting dan penyakit menular. Oleh karena itu diperlukan peran dari para generasi muda yang ingin melibatkan diri didunia kesehatan agar dapat berkolaborasi untuk memecahkan persoalan ini.

Kontribusi yang akan saya berikan melihat situasi diatas, yakni saya tentunya akan menjadi agen perubahan untuk meningkatkan IPM daerah-daerah tersebut dengan berkolaborasi dan tentunya bekerjasama dengan pemerintah untuk menyelesaikan hal  itu seperti dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pentingnya melakukan persalinan difasilitas kesehatan dan bahaya penyakit baik menular maupun tidak menular melalui sosialisasi secara besar- besaran dengan memanfaatkan media tekhnologi sehingga mempermudah penyampaian kepada seluruh masyarakat. Bentuk sosialisasi juga dapat berupa film pendek yang mengedukasi masyarakat akan kesehata, hal ini tentunya dapat terwujud ketika berbagai elemen seperti Ikatan Dokter Indonesia dan Kementerian Kesehatan.

Selain itu tentunya juga diperlukan peran pemerintah agar terjadi korelasi, karena hal ini tentu tak lepas dari pemerintah seperti dengan pendirian fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan lainnya didaerah papua atau daerah yang kurang akan tenaga kesehatan sehingga dapat melahirkan tenaga kesehatan yang handal dan dapat bermanfaat bagi masyarakat luas dalam meningkatkan IPM Bidang Kesehatan, tak lepas dari itu semua juga diperlukan fasilitas kesehatan yang memadai sehingga dapat membantu kerja para tenaga kesehatan sehingga terwujudlah Sehat Bangsaku Sehat Negeriku.

(ed/L)