Perencanaan Erick Thohir Untuk Merombak Depo Pertamina Plumpang Jadi Ekosistem Lubricant

Berita16 Views

Kabarin.co – Pasca-insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang Koja Jakarta Utara Jumat pekan lalu, Menteri BUMN Erick Thohir berencana untuk merombak Depo Pertamina Plumpang menjadi ekosistem lubricant.

Adapun rencana sebelumnya yang ditetapkan adalah membangun buffer zone di lokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, hingga untuk relokasi depo Plumpang ke lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). “Lalu Plumpang ditinggalkan? Tidak. Ada lubricant, atau oli yang memang tidak memerlukan pipa seperti BBM. Mungkin lebih aman. Jadi ekosistem untuk lubricant bisa dikembangkan di situ,” kata Erick di Tennis Indoor Senaya, GBK, Kamis malam (9/3/2023).

Namun demikian, Erick belum memberikan keterangan terkait hal tersebut secara rinci. Ia mengatakan, semua proses bisnis yang dijalani tentu harus ada hitungannya. Terkait rencana pengembangan ekositem lubricant, akan dibicarakan di Komisi VI DPR RI, bersama dengan Pertamina.

“Tapi kan itu semua mesti ada hitungan bisnisnya. Makanya komisi VI akan mengambil Direksi Pertamina untuk memaparkan ini. Jadi, jangan debat kusir yang tidak penting, pesan Presiden, keselamatan rakyat harus diprioritaskan,” lanjut ketua PSSI itu.

Buffer zone dan parit air

Erick mengatakan, saat ini pihaknya tengah fokus dalam memetakan buffer zone untuk kawasan vital nasional, seperti kilang minyak, hingga pupuk. Salah satu yang diusulkan adalah membuat parit air, seperti yang diusulkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Yang kita lakukan sekarang mulai memetakan buffer zone untuk kawasan vital seperti kilang, pupuk ada buffer zone-nya. Salah satu inisiasi yang sudah diusulkan bapak presiden membikin parit air,” ungkap Erick. “Artinya, proses ini akan kita lakukan yang utama buffer dulu. Kalau pemindahan itu, perlu waktu, dan Pelindo harus bikin tanah-nya dulu, itu mungkin baru 2024,” lanjutnya.

Objek vital nasional

Erick menekankan, objek vital nasional bukan hanya kilang. Sehingga, manajemen risiko juga perlu diterapkan di bisnis-bisnis lainnya, seperti pupuk yang juga butuh perhatian khusus. Apalagi pupuk memiliki bahan-bahan yang bisa memicu ledakan, seperti gas amonia.

“Projek vital nasional tidak hanya kilang. Ada pupuk dan lain sebagainya yang perlu perhatian khusus. Kalau pupuk itu ada amonia, dan juga ada asam nitrat kalau ada apa-apa itu impactnya jauh (lebih besar),” ujarnya. Erick memastikan hingga saat ini pihaknya terus melakukan investigasi terkait kasus kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

Ia memastikan bahwa lahan di Depo Plumpang, merupakan lahan milik Pertamina, yang sejak tahun 1990 ditempati masyarakat. “Kalau pelumpang yang namanya investigasi sedang berjalan. Fakta bahwa Plumpang itu kawasan tanah milik Pertamina, tapi di tahun 1990-an itu ada isu tanah antara masyarakat dan pemerintah. Yang itu perlu bantuan pemerintah daerah, enggak bisa Pertamina (saja),” tegasnya.(pp)