Persoalan Penjualan Lahan Pemicu John Kei Serang Nus Kei

Metro17 Views

kabarin.co, Jakarta – Nus Kei, korban penyerangan kelompok John Kei angkat suara soal permasalahan bagi uang hasil penjualan lahan di Ambon antara dirinya dengan John Kei. Bagi hasil penjualan lahan di Ambon itu disebut menjadi pemicu konflik antara John dengan Nus.

Menurut Nus urusan lahan itu terjadi saat John Kei tengah mendekam di Lapas Permisan Nusakambangan terkait kasus pembunuhan berencana.

Persoalan Penjualan Lahan Pemicu John Kei Serang Nus Kei

“Sebuah urusan yang di Ambon sana, tapi masalahnya sudah selesai. Saya sudah mengurus,” kata Nus Kei di Perumahan Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Rabu (24/6).

Kata Nus penjualan lahan itu belum dibayarkan sepenuhnya. Kata Nus Kei, penjualan lahan itu baru dibayarkan untuk tahap satu saja. Namun, dari pihak John Kei menyebut bahwa penjualan lahan di Kota Ambon itu telah dibayarkan sepenuhnya.

“Menurut dia (John Kei), itu menurut dia, orang belum dibayar kok apanya yang enggak adil,” tegas Nus Kei.

Nus Kei mengaku tak pernah berkomunikasi dengan John Kei terkait pembahasan penjualan lahan di kota Ambon itu. Ia juga menyebut belum berkomunikasi langsung dengan John Kei usai dinyatakan bebas bersyarat pada Desember 2019.

Menurut Nus Kei, ia hanya berkomunikasi dengan John Kei lewat temannya. Persoalan bagi hasil penjualan tanah itu, membuat kelompok John Kei menyerang dan merencanakan aksi pembunuhan terhadap Nus Kei.

Selain itu, Nus Kei mengaku telah menduga bahwa rumahnya akan dijadikan sasaran aksi penyerangan oleh kelompok John Kei. Dirinya kerap mendapat pesan berisi ancaman penyerangan rumahnya dari John Kei, baik lewat telepon ataupun WhatsApp.

“Saya sudah tahu karena telepon sama WhatsApp sama dia (John Kei) sudah sering. Itu sudah sering diancam tetapi saya anggap biasa, enggak akan kayak kemarin,” kata Nus Kei.

Namun, Nus Kei tak menyangka kelompok John Kei bakal menyambangi rumahnya. Sebab, menurut Nus Kei, pengamanan di komplek perumahannya terbilang ketat, sehingga tak mudah untuk orang asing masuk. Tak hanya itu, ia juga tak menyangka John Kei bakal nekat mendatangi rumahnya. Apalagi, mereka berdua adalah saudara, di mana ia adalah paman dari John Kei.

“Kami adalah keluarga, apalagi saya sebagai pamannya. Saya enggak berpikir kejadian itu terjadi, padahal saya sudah menduga,” ujar Nus Kei.

Diungkapkan Nus Kei, rekan-rekannya sudah sempat mengimbau dirinya untuk pergi dulu dari rumah. Namun, hal itu ia abaikan.

Nus Kei tidak berada di rumah saat aksi penyerangan oleh kelompok John Kei terjadi pada Minggu (21/6) lalu.

Saat itu, Nus Kei mengaku sedang pergi menjenguk kerabatnya yang berinisial AR. Diketahui, AR turut menjadi korban kelompok John Kei dalam aksi penyerangan yang terjadi di Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

Aksi di Kosambi itu terjadi sebelum aksi penyerangan di kediaman Nus Kei. Selain AR, anak buah Nus Kei berinisial ER juga turut menjadi korban dan meninggal dunia.

“Saya di rumah, saya abis gym (olahraga), terus masuk ke dalam rumah, saya baru ambil vitamin dan susu lalu ditelepon adik saya (AR) yang kepotong itu jarinya di sana (Cengkareng). Makanya saya keluar (rumah),” tutur Nus Kei.

(cnn)