Petugas Puskesmas Jagakarsa Meninggal di Tangan Tukang Yang Sehari hari Membantunya

Berita19 Views

Kabarin.co – Urusan jual beli tanah berujung tewasnya petugas Puskesmas Jagakarsa, AR. Korban AR dibunuh oleh Ahmad Muhammad, tukang yang sehari-hari membantunya.
Ahmad Muhammad tega membunuh AR karena merasa kesal lantaran korban tidak kunjung membayar sebidang tanah yang dijualnya. AR yang sudah gelap mata kemudian menghantam korban berkali-kali dengan menggunakan besi.

Jual Beli Tanah
Kasat Reskrim Polresta Depok AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan kasus ini bermula ketika korban dan pelaku jual beli sebidang tanah, pada Senin (27/2). Korban menjanjikan akan membayar seharga Rp 300 juta.

Menurut pengakuan pelaku, sertifikat tanah miliknya sudah diserahkan kepada korban. Sementara korban menjanjikan pembayaran uang muka dilakukan pada Selasa (28/2).

“Kemudian (pelaku) memberikan sertifikat kepada korban dan dijanjikan akan diberikan uang sejumlah Rp 300 juta dan DP-nya akan bisa diambil besok tanggal 28 Februari,” kata Yogen Heroes kepada wartawan, di Polres Metro Depok, Senin (6/3)

Pada 28 Februari, pelaku kembali ke rumah korban untuk menanyakan soal uang tersebut. Akan tetapi, korban kembali mengulur waktu pembayaran dan meminta korban datang kembali pada 3 Maret.

“Korban bilang ‘nanti dulu belum ada uang’ dijanjikan tanggal 3 Maret,” imbuhnya.

Detik-detik Pembunuhan
Pada Jumat (3/3) malam, pelaku datang seperti yang dijanjikan korban. Akan tetapi, pada saat itu pelaku tidak mendapatkan uang seperti yang dijanjikan.

Hingga kemudian korban dan pelaku cekcok mulut. Setelah itu, pelaku keluar dari rumah korban dan menuju ke pos satpam untuk buang air kecil.

Sekembali dari situ, korban melihat besi dan membawanya ke rumah korban. Pelaku lalu menyelipkan besi itu di kolam ikan rumah korban.

Pelaku kemudian mengetuk pintu rumah korban. Korban keluar dan menanyakan keperluan pelaku datang ke rumahnya.

Pelaku kemudian menjelaskan dirinya hendak menagih uang penjualan tanah. Tetapi, lagi-lagi korban mengulur waktu.

“Kemudian (pelaku) dibawa masuk ke dalam, dijelaskan kembali belum ada uang dan kemudian korban membawa pelaku ke dalam untuk melihat pintu yang kemudian akan diperbaiki. Pada saat korban berjalan ke dalam rumah, posisi di depan, pelaku kemudian menghantam besi tersebutke arah kepala korban,”ujarnya.(pp)