Polisi “Razia Dompet” Tukang Becak; 90 Persen Kosong, Lalu Diisi dengan Lembaran Lima Ribuan Baru

kabarin.co – Beragam operasi digelar kepolisian jelang Lebaran. Salah satu yang unik ada di Pekalongan Timur, Jawa Tengah. Di bawah pimpinan langsung Kapolsek Pekalongan Timur Kompol Agus Riyanto, aparat menggelar operasi berbagi; namanya Operasi Dompet.

Sasarannya tukang becak dan pengendara sepeda ontel. Mereka yang kedapatan kosong dompetnya akan diisi lembaran uang oleh polisi.

Akhir pekan kemarin, Kapolsek bersama sejumlah anggotanya mulai menghentikan tukang becak yang lewat di depan mapolsek. Bukan hanya abang becak, beberapa pengendara sepeda ontel pun disetop. Mereka dihentikan satu per satu.

Meski sempat ada yang menolak dan berusaha menghindar, tukang becak akhirnya mau berhenti sejenak. Lalu, kapolsek bertanya apakah yang bersangkutan bawa dompet atau tidak. Kalau bawa dompet, dompet itu diminta dikeluarkan untuk diperiksa isinya.

Ada dompet yang ketika diperiksa ada isinya lembaran uang beberapa ribu rupiah, ada yang hanya berisi KTP tanpa ada uang sepeserpun, bahkan ada yang dompetnya tidak ada isinya sama sekali.

“Maaf, Pak, KTP saya ketinggalan di rumah,” kata seorang tukang becak bernama Amad (60), warga Kelurahan Poncol, Kecamatan Pekalongan Timur, yang ketika diperiksa mengira para polisi itu sedang menggelar razia KTP.

“Tidak apa-apa. Besok-besok lagi KTP-nya dibawa,” kata Kompol Agus Riyanto. “Dompetnya kosong ya, tidak ada uangnya?” tanya Agus Riyanto lagi. “Kosong pak, dari tadi belum dapat penumpang,” jawab Amad dengan nada lirih.

“Karena dompetnya kosong, ini saya isi uang, ya,” kata Agus lagi, sembari memasukkan lima lembar uang pecahan lima ribuan yang baru ke dalam dompet milik Amad. “Ini uang buat panjenengan (Anda, red), semoga bermanfaat,” ujar sang Kapolsek.

Pemberian itu sontak disambut gembira oleh Amad. “Alhamdulillah…, maturnuwun, pak.. maturnuwun,” kata Amad, sembari melanjutkan mengayuh becaknya untuk mencari penumpang

Peristiwa yang kurang lebih sama dialami Tohari, salah satu abang becak yang sore itu juga terjaring “operasi”. Meski awalnya sempat kebingungan kenapa dia diminta mengeluarkan dompetnya, ia akhirnya senang karena ternyata mendapat uang Rp25 ribu.

“Saya kira tadi ada razia KTP. Tentunya saya senang sekali tiba-tiba dikasih uang. Tadi seharian baru narik satu penumpang, baru dapat uang 10 ribu rupiah,” ungkapnya.

Acara bagi-bagi uang itu tak hanya diberikan kepada abang becak maupun pengayuh sepeda ontel yang membawa dompet. Yang tidak bawa dompet pun mendapatkan uang baru pecahan Rp5 ribu dan Rp10 ribu. Sebagian besar masing-masing mendapat Rp25 ribu. Tetapi ada pula yang mendapat nominal Rp20 ribu.

Abang becak yang menjadi sasaran kegiatan tersebut juga tidak hanya yang melintas di depan mapolsek setempat. Tetapi juga yang sedang mangkal di depan RS Siti Khadijah, yang berjarak sekitar 200 meter dari Mapolsek Pekalongan Timur. Sedikitnya ada sekitar 20 orang yang menerima sedekah pada sore hari kemarin.

Kapolsek Pekalongan Timur Kompol Agus Riyanto menjelaskan, kegiatan itu merupakan bagian dari serangkaian bakti sosial yang dilaksanakan jajarannya selama bulan Ramadan ini.

“Pada bulan Ramadan ini kami sudah beberapa kali melaksanakan kegiatan sosial, seperti santunan kepada anak yatim, abang becak, pengamen, orang jompo. Ada pula pembagian takjil bagi pengguna jalan. Yang sekarang, adalah Operasi Dompet Ramadan,” ungkapnya.

Operasi Dompet Ramadan ini sengaja menyasar para abang becak maupun beberapa pengayuh ontel. “Tadi bahkan kami cek, sekitar 90 persen dompetnya kosong, tidak punya uang, kalau ada uangnya pun hanya sedikit,” terangnya.(*/jpnn)