Komplotan Perampokan di Kota Padang Diringkus, Ternyata Ulah Orang Dalam

Kabarin.co, Padang – Komplotan pelaku perampokan yang berujung pembunuhan di Belimbing, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, berhasil diringkus polisi.

Kapolresta Padang, Kombes Pol Imran Amir mengungkapkan, ada enam pelaku perampokan di rumah mewah kawasan Kuranji itu. Tiga di antaranya sudah diringkus.

“Tiga sudah ditangkap, yakni dua orang perempuan berinisial EN (32), R (42) dan satu laki-laki berinisial RF (23),” sebut Imran kepada awak media, Jumat (5/11).

Ia menjelaskan, pelaku EN ialah Asiten Rumah Tangga (ART) atau pembantu korban. Lalu R adalah saudari EN, warga Sumatera Selatan. Pelaku RF, warga Kota Padang, satpam rumah korban.

Dari tiga pelaku yang diringkus, polisi menyita dua telepon genggam, satu unit sepeda motor, senjata tajam (pisau dan gunting), serta seutas tali yang digunakan pelaku untuk mengikat korban.

“Ketiga pelaku saat ini diamankan di Mapolresta Padang, untuk pemeriksaan dan pengembangan lebih lanjut. Ketiganya ditetapkan sebagai tersangka,” ujarnya.

Saat ini, lanjut Imran, pihaknya terus memburu tiga pelaku lainnya, yang diketahui warga Sumatra Selatan. Langkahnya, berkoordinasi dengan kepolisian di Polda Sumatra Selatan.

Imran mengakui, kasus ini terbilang cukup berat, karena tidak ada yang mengetahui saat kejadian. Apalagi, pada malam itu pelaku sudah pergi ke luar Kota Padang, dan polisi baru dapat informasi paginya.

“Tapi, alhamdulillah dengan kerja keras kita, kasus perampokan ini berhasil juga diungkap,” jelasnya.

Sebelumnya, telah diberitakan perampokan di kawasan Belimbing, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sabtu (23/10) sekira 21.00 WIB. Namun peristiwa itu baru diketahui pada Minggu, (24/10) pagi.

Diketahui, rumah yang dirampok milik pengusaha Elpiji, yakni Kusdiantara (60) dan Yulia Netti (58). Selain itu, di dalam rumau ada ibu korban, Ani Asnah (83), ART korban Yeni/EN (23), dan satpam Rio Fernandes/RF (22).

Akibat perampokan itu, Yulia Netti tewas karena mencoba berteriak. Sementara Kusdiantara mengalami patah tangan akibat melawan, sedangkan, AA, EN, RF disekap oleh komplotan perampokan itu.

Selain itu korban juga dikabarkan mengalami kerugian harta lainnya, yang mencapai ratusan juta. Mulai dari mobil, perhiasan emas, telepon genggam, hingga uang jutaan rupiah di Anjungan Tunai Mandiri (ATM). (*)