Preview Semifinal: Duet Haus Gol Milik Bayang dan “Diesel” Koto Tangah yang Mulai Panas

kabarin.co – Turnamen Minangkabau Cup 2017 mulai memasuki penghujung. Dua laga  semifinal akan dipentaskan Minggu (14/5) di Stadion H. Agus Salim Padang. Empat tim berebut dua tiket menuju laga puncak yang akan berlangsung 21 Mei mendatang di Stadion kebanggaan Ranah Minang itu.

Laga semifinal pertama akan mempertemukan tim Kecamatan Bayang (Pesisir Selatan) versus Padang Panjang Timur (Kota Padang Panjang). Dilanjutkan semifinal kedua, juara bertahan Koto Tangah (Kota Padang) akan ditantang oleh Kecamatan Talawi (Kota Sawahlunto)

Seru, sudah pasti, karena semifinal memakai sistem single match atau satu kali laga. Artinya, hanya ada dua pilihan, menang atau kalah. Menang berarti akan berhak memainkan pentas puncak dan berpeluang naik panggung megah sang juara. Sebaliknya, kalah akan membuat mereka harus puas memainkan “final kecil” perebutan tempat ketiga.

Tapi apapun itu, perjalanan turnamen yang sudah berjalan tiga bulan lebih ini akan segera memasuki episode puncak. Dan kabarin.co mencoba mengulas dua laga semifinal yang kemungkinan akan berlangsung dramatis ini.

1. Bayang vs Padang Panjang Timur

Kecamatan Bayang

Jika melihat perjalanan kedua tim dari fase kualifikasi, diatas kertas pastilah Bayang lebih diunggulkan. Statistik berbicara, Ulul Azmi dan kawan-kawan mempunyai perjalanan yang lebih mentereng dari Padang Panjang Timur.

Bayang dengan mulus menjuarai zona Pesisir Selatan, tak tertandingi di babak 32 besar. Sempat “kecelakaan” kecil di 16 besar, tapi Bayang kembali menemukan permainan terbaiknya di babak 8 besar. Hal ini membuat wakil Ranah Pasisie ini kembali masuk bursa juara.

Sayyid Sutan, sang striker haus gol tentunya adalah jaminan untuk menggedor jala lawan. 11 gol yang dihasilkan pemuda ini, membuatnya hmapir dipastikan sebagai top skor turnamen.

Karena turnamen hanya menyisakan dua laga bagi masing-masing tim semifinalis,  sepertinya prediket “King of Goal” turnamen akan menjadi milik Sayyid. Pesaing terdekatnya adalah rekan setimnya, Ulul Azmi yang baru menjaringkan tujuh gol.

Jika duet haus gol ini mampu tampil normal dan tak anggap enteng lawan, Bayang layak diketengahkan sebagai salah satu calon finalis. Tapi semudah itukah melibas Padang Panjang Timur?

Kecamatan Padang Panjang Timur

Tunggu dulu, wakil Kota Serambi Mekkah ini tentunya tak datang dengan modal minimalis. Mereka pun punya tekad yang sama dengan Bayang untuk tampil di laga final idaman. Mereka juga punya semangat juang luar biasa untuk membalikan status underdog.

Dan yang terpenting, Andi Saputra Cs punya impian dan kebanggaan untuk mengangkat kembali nama Padang Panjang. Setidaknya setelah tujuh tahun tenggelam, sejak terakhir kali menjuarai kompetisi Divisi II Sumbar tahun 2010, sepertinya inilah moment kebangkitan sepakbola kota kecil ini.

Setidaknya penampilan apik mereka di babak 8 besar dengan memetik dua kemenangan meyakinkan atas Sungayang dan Pulau Punjung ini, sejatinya tim ini tak layak diremehkan. Sebuah kesalahan besar jika Bayang memandang sebalah mata tim ini. Bisa jadi laga ini akan dilerai dengan adu penalti.

2. Talawi vs Koto Tangah

Kecamatan Talawi

Tidak kalah mengerikan adalah duel Talawi vs Koto Tangah. Duel ini bakal “panas” mengingatkan orang pada duel PS GAS vs PSP Padang yang selalu berjalan hangat dalam dua terakhir dikompetisi Liga Nusantara Sumbar.

Talawi adalah tim penuh impian dan ambisi untuk menjaga nama sepakbola Kota Sawahlunto yang akhir-akhir ini sangat menggeliat dan menjadi sangat diperhitungkan di jagat sepakbola Sumbar.

Koto Tangah adalah lawan yang bagus bagi Rahmat Qadri dan kawan-kawan. Melawan juara bertahan dari ibukota Provinsi adalah injeksi kekuatan yang akan membakar semangat tim asuhan Dorisman ini. Jika bisa mengalahkan Koto Tangah, ibaratnya setengah dari impian juara sudah dapat diwujudkan.

Hanya saja, Talawi perlu berhitung dan pandai-pandai mengatur strategi. Karena sejak babak kualifikasi, mereka lebih banyak memainkan laga di kandang mereka sendiri. Kali ini mereka akan dihadapkan pada suasana pertandingan yang berjalan di tempat “netral”.

Bukan perkara mudah bermain di Stadion H. Agus Salim. Talawi perlu penampilan ‘super” untuk menaklukan atmosfir stadion ini, yang pastinya akan berbeda jauh denga Lapangan Talawi yang sudah hafal setiap jengkalnya oleh para pemain Talawi.

Kecamatan Koto Tangah

Sementara Koto Tangah, mulai mendapatkan stabilitas permainan, setelah sempat terseok-seok di babak 32 besar. Ibarat Diesel, tim asuhan Iwan Purwanto ini sepertinya makin panas di penghujung turnamen.

Walau begitu, Farid Fathurahmah, Fajri Setiawan, Septian Rinaldo dan lain-lainnya, tak boleh jumawa dengan segala keuntungan yang mereka miliki di Stadion yang menjadi tempat mereka merengkuh gelar juara tahun lalu.

Asal tidak terjabak dengan gaya permainan angin-anginan seperti di babak 32 besar dan 16 besar, diatas kertas Koto Tangah layak diunggulkan sedikit dari Talawi. Bagaimanapun, tekad menjadi juara dua tahun berturut-turut tentunya menjadi sesuatu yang terlalu indah untuk dilewatkan begitu saja.

Sepakbola memang tak bisa dilepaskan dari jargon “bola itu bundar”, segala kemungkinan bisa terjadi selama 90 menit belum berakhir. Tapi jika Koto Tangah bisa mendapatkan penampilan terbaiknya, sepertinya kemenangan akan berada ditangan mereka, meskipun skornya mungkin tidak terlalu menyolok.(RMO)