Profil Perusahaan Korsel yang Terancam Diputus Kontraknya oleh Pemerintah

kabarin.co – Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) Hediyanto W Husaini memperingatkan kontraktor asal Korea Selatan PT Posco E&C Indonesia untuk bekerja lebih optimal mengejar target konstruksi Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).

“Kalau tidak ada progres signifikan, kami akan memutus kontraknya. Ini karena kami berharap besar pada pembangunan Tol Bocimi,” ujar Hediyanto saat meninjau progres pembangunan Jalan Tol Bocimi, akhir pekan lalu.

Ancaman tersebut terlontar karena pembangunan di lapangan untuk Seksi I Ciawi-Cigombong sepanjang 15,35 kilometer, berjalan lambat. Padahal lahan sudah bebas 95 persen.

Siapa PT Posco E&C Indonesia ini?

PT Posco E&C Indonesia adalah perusahaan afiliasi dari Posco E&C International yang berpusat di Korea Selatan.

Menurut laman resmi www.epckontraktor.com, PT Posco E&C Indonesia didirikan pada 2010, dan khusus menangani proyek-proyek di Indonesia.

Setahun kemudian, mereka berhasil menjalin kolaborasi dengan PT Krakatau Steel (persero) Tbk, membangun pabrik baja di Cilegon, Banten, dengan nama PT Krakatau Posco.

Setelah PT Krakatau Posco beroperasi tahun 2013, PT Posco E&C Indonesia dengan sertifikasi kontraktor utama Grade 7, mencoba merambah bisnis EPC Kontraktor di Indonesia.

Mereka kemudian berkantor di Ratu Plaza Office Tower lantai 11, Senayan, Jakarta Selatan. Dalam laman yang sama mereka menawarkan kerjasama dengan pengembang, pemilik proyek, atau siapapun yang memerlukan jasa di bidang konstruksi.

Adapun “induk semangnya”, Posco E&C didirikan pada Desember 1994 dengan bisnis utama juga sebagai penyedia jasa konstruksi.

Proyek-proyek yang telah mereka kerjakan di antaranya adalah kota baru Distrik Bisnis Internasional Songdo, Korea Selatan, dan An Khanh New City di Vietnam.

Keterlibatan PT Posco E&C Indonesia dalam pengerjaan Tol Bocimi karena digandeng anak usaha PT MNC Tol Investama, yaitu PT Trans Jabar Tol.

Penandatangan perjanjian kerja sama senilai Rp 1,3 triliun tersebut dilakukan oleh Direktur Utama PT Trans Jabar Tol Darma Putra dan Presiden Direktur PT Posco E&C Indonesia Park Han Su serta disaksikan oleh CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo pada Senin, 1 Juni 2015. (kom)