PVMBG: Gunung Tangkuban Perahu Berpotensi Kembali Erupsi

Nasional19 Views

kabarin.co –  Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan Gunung Tangkuban Perahu berpotensi kembali erupsi. Hasil analisis PVMBG, masih terekam tremor berkelanjutan.

Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur, Devy K Syahbana menerangkan erupsi pada Jumat (26/7) disebabkan uap magma yang berinteraksi dengan sistem hidrotermal Gunung Tangkuban Parahu. Kemudian, ada perubahan di bawah permukaan sehingga terjadi erupsi.

PVMBG: Gunung Tangkuban Perahu Berpotensi Kembali Erupsi

“Kondisi ini bisa terjadi di beberapa gunung bukan hanya di Tangkuban Parahu, tapi di Papandayan, Dieng juga sama, dan ini biasanya tidak diawali dengan tanda jelas, dia bisa terjadi kapanpun. Jadi erupsi bisa terjadi kapan saja,” kata Devy di Ruang Monitoring PVMBG Badan Geologi, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, seperti dilansir Antara, Sabtu (27/7).

Tapi berdasarkan peristiwa erupsi yang terjadi, ancaman hanya di wilayah sekitar kawah saja. Sedangkan untuk di luar kawah tidak akan terlalu berbahaya.

“Kalau di luar kawah ini tidak akan terlalu bahaya, minimal menyiapkan masker,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gede Suantika menjelaskan erupsi Tangkuban Parahu tidak akan berdampak pada pergerakan Sesar Lembang.

Menurut Gede, pergerakan Sesar Lembang mungkin bisa terjadi ketika erupsi yang terjadi sangat besar hingga mengeluarkan magma.

“Erupsi sekarang kecil sekali jika ingin dikaitkan dengan Sesar Lembang. Pergerakan Sesar Lembang bisa saja terjadi kalau erupsi magmatik,” kata Gede.

Atas kejadian ini, PVMBG pun telah memberikan rekomendasi kepada pengelola tempat wisata agar tidak memberikan izin kepada masyarakat untuk berada di sekitar kawasan khususnya kawah ratu dan kawah upas dengan radius 500 meter. Pedagang, wisatawan, dan pendaki pun tidak diperbolehkan menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu.

“Diminta masyarakat sekitar mewaspadai meningkatnya konsentrasi gas vulkanik dan diimbau tidak berlama-lama berada di bibir kawah,” kata Gede.