Kabarin.co – Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik membeberkan Sandiaga Uno disebut ingin mendongkel Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan bermanuver maju capres di Pilpres 2019 lalu. Gerindra buka suara merespons isu tersebut.
Hal ini diceritakan Rachland dalam akun media sosial Twitter-nya seperti dilihat, Senin (13/2/2023). Rachland telah mengizinkan cuitannya dikutip.
“Siapa khianati Prabowo? Sandiaga Uno pasti jauh dari label itu. Bagaimanapun, ia berada di sebelah Pak Prabowo pada Pilpres 2019. Tapi saya punya pengalaman dengan Sandiaga menuju Pilpres 2019, saat partai-partai sedang aktif mencari kawan koalisi. Pembaca bisa menilai sendiri,” cuit Rachland mengawali ceritanya.
Rachland mengatakan dirinya ikut dalam pertemuan bersama orang-orang yang mengaku mewakili Sandiaga pada sebelum pendaftaran paslon capres-cawapres di Pilpres 2019.
“Sore itu saya menghadiri pertemuan tertutup di sebuah hotel di Jakarta Selatan. Saya tidak sendirian. Begitu juga mereka yang mengaku mewakili Sandiaga. Ini beberapa bulan menuju pendaftaran Capres-Cawapres, jadi harusnya masih di tahun 2018. Pilpres berlangsung pada April 2019,” kata Rachland.
Rachland melanjutkan, dalam pertemuan itu dibicarakan soal niat dan upaya Sandiaga menjadi capres dari Partai Gerindra. Padahal, sebutnya, saat itu Gerindra telah menetapkan Prabowo sebagai capres usungan.
“Isu penting yang disampaikan dalam pertemuan adalah niat dan upaya Sandiaga menjadi calon presiden dari Partai Gerindra. Wah. Tentu ini info yang dahsyat. Bukankah komunike resmi partai selalu mengumandangkan Pak Prabowo sebagai Calon Presiden? Apa ini? Internal power struggle?” katanya.
“Kami tentu tak mau terlibat dalam gejolak internal partai lain, bila benar ada. Kami hormati kedaulatan partai itu sendiri untuk menyelesaikan. Lagi pula, Sandiaga mau dongkel Prabowo? Wow. Kalaupun benar, purnawirawan Letnan Jenderal TNI Prabowo pasti tak akan tinggal diam,” imbuhnya.
Gerindra Buka Suara
Ketua Harian Gerindra Dasco angkat bicara soal cerita Rachland tersebut. Dasco mengatakan pertemuan itu tak dihadiri oleh perwakilan Gerindra secara resmi.
“Ya saya tidak mau ikut campur dalam urusan yang saya nggak tahu. Kan pertemuan itu saya nggak hadir atau teman-teman Gerindra yang lain juga nggak ada yang hadir,” kata Dasco kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/2/2023).
Wakil Ketua DPR ini merujuk pada cerita Rachland bahwa pertemuan itu justru dihadiri oleh orang-orang yang mewakili Sandiaga. Dia menegaskan tak tahu-menahu soal pertemuan dan pembicaraan di dalamnya.
“Kan yang dibilang oleh Pak Rachland itu adalah representatif atau mewakili Pak Sandi. Nah jadi pembicaraan apa itu atau apa yang dibicarakan itu cuma mereka yang tahu. Saya tidak mau berkomentar atau ikut berpolemik di situ,” ujarnya.
Dasco mengatakan pihaknya dan Prabowo hanya menghadiri pertemuan resmi, seperti pertemuan bersama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ketua umum Demokrat saat itu. Sementara, Dasco menduga pertemuan yang dimaksud Rachland bukan pertemuan resmi yang melibatkan Gerindra.
“Pertemuan-pertemuan resmi dengan Demokrat dalam hal berkoalisi saya dan beberapa kawan di Gerindra bersama Pak Prabowo tentunya hadir. Selalu dengan Pak SBY kita hadir ataupun dengan tim yang ditunjuk resmi oleh Pak SBY. Waktu itu saya, Pak Muzani, Pak Fadli, dan beberapa kawan lain hadir pada waktu itu. Di pertemuan itu, tentunya bukan, kalaupun ada, bukan pertemuan resmi yang mengharuskan kita hadir,” katanya.(pp)