kabarin.co – Kejadian mengejutkan terjadi di kawasan konservasi di Afrika, Kamis (8/11) lalu, warga Bostwana, selatan Afrika, dikejutkan dengan penemuan 400 ekor kerbau yang mati di Sungai Chobe.
Pemerintah Bostwana meyakini kematian ratusan kerbau di perbatasan Bostwana-Namibia itu akibat menghindari kejaran singa.
Ratusan Kerbau Mati Terjebak di Sungai Afrika Akibat Kejaran Singa
“Diperkirakan lebih dari 400 kerbau tenggelam karena jatuh dari tebing sungai yang curam,” ujar salah seorang staf Kementerian Lingkungan, Konservasi Sumber Daya Alam, dan Pariwisata Botswana, dilansir AFP, Sabtu (11/11).
Dilansir dari kumparan.com yang mengutip dari BBC, seorang pemilik penginapan setempat melaporkan kawanan kerbau tersebut tak bisa menepi ataupun memanjat lantaran posisi tebing yang terlalu tinggi. Peristiwa ini disebutnya baru kali pertama terjadi.
Botswana Government@BWGovernmentPRESS RELEASE |The Ministry of Environment, Natural Resources Conservation and Tourism wishes to inform the public of a mass drowning of Buffaloes in the Chobe River along the border of the Chobe National Park, on the edge of the Kabulabula Peninsula.
Botswana Government@BWGovernmentInitial investigations by authorities on both sides of the Botswana / Namibia Border suggest that an exceptionally large buffalo herd was grazing in Namibia when they stampeded into the Chobe river.
Pemilik pondok dekat Chobe, Simone Micheletti, sebelumnya melihat hampir 1.000 kerbau memang berada di dekat sungai dan tengah merumput. Selanjutnya, pada Selasa malam, Simone mendengar auman sejumlah singa, sehari sebelum ia melihat ratusan kerbau itu mengambang di Sungai Chobe.
Menurutnya, kondisi cuaca yang mendung pada Selasa malam, membuat penglihatan kawanan kerbau tersebut memudar dan tak menyadari posisi sungai di bawah tebing.
Saat ini, Kementerian Lingkungan Botswana memastikan pihaknya telah mengevakuasi seluruh kerbau, dan mengizinkan warga untuk mengonsumsi beberapa kerbau itu. (apt-kum)
