Reaksi Agus Agak Sedikit Kesal Ditanya Program Rp1 Miliar/RW Pemborosan APBD

KabarUtama8 Views

kabarin.co –Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono ditanya salah seorang wartawan terkait pemborosan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Nada suara Agus tampak meninggi mendapat pertanyaan tersebut.

Sikap Agus dalam menjawab pertanyaan ini berbeda dibanding menjawab pertanyaan sebelumnya.

Agus ditanya soal pemborosan APBD itu setelah menjelaskan program Rp1 miliar untuk tiap-tiap RW jika dia terpilih nanti. Putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhyono itu berusaha mendengar lebih jelas pertanyaan wartawan tersebut.

“Apa? Yang mana? APBD?” tanya Agus kepada wartawan itu, seusai berkampanye di Jalan Cibanteng, Rawa Badak Utara, Jakarta Utara, Senin, 16 Januari 2017

“Bagaimana cara untuk mencegah pemborosan APBD?” tanya wartawan itu kembali kepada Agus.

Agus lantas menimpali pertanyaan tersebut. “Yang mana yang memboroskan? Yang mana?” tanya Agus kembali dengan reaksi wajah bingung dan nada agak tinggi

“Cara mencegah pengeluaran atau pemborosan APBD, mas. Caranya saja?” tanya wartawan itu.

Agus menduga pertanyaan wartawan itu untuk menyindir program Rp1 miliar per RW per tahun yang Ia janjikan saat kampanye.

“Enggak, maksudnya (pemborosan) apa? Dalam konteksnya apa? Mas mengatakan itu Rp1 miliar (per RW per tahun), pemborosan begitu?” tanya Agus.

Kemudian, wartawan lain mencoba meluruskan lebih lanjut kepada Agus yang belum mengerti maksud pertanyaan tersebut.

Gini, maksudnya cara bapak mengontrol pengeluaran APBD biar enggak boros. Begitu kali, Pak,” kata wartawan lainnya. Mendengar pertanyaan itu, Agus langsung menjawab.

“Ya jelas itu kan ada mekanismenya, semua bisa dihitung dengan baik. Saya tak terlalu memahami pertanyaan Anda, Mas. Karena tak spesifik pemborosan dalam hal apa,” kata Agus.

Dalam beberapa kesempatan, calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu ini mengatakan akan mengalokasikan anggaran Rp1 miliar per tahun untuk RT/RW. Anggaran itu nantinya untuk memberikan perhatian dan memberdayakan komunitas.

Menurut Agus, program ini digagas berdasarkan masukan serta keluhan para komunitas yang dia temui di RT/RW di Ibu Kota. Mereka mengeluhkan kurang mendapatkan perhatian dan pemberdayaan dari pemerintah.

Dengan anggaran tersebut, Agus-Sylvi ingin menjadikan komunitas sebagai basis pembangunan Jakarta. Karena komunitas warga merupakan garda terdepan pembangunan Jakarta. (viv)

Baca Juga; 

Penyebab Utama Kekerasan Seksual pada Anak Adalah Pornografi

Jembatan Ambruk, Jalan Utama Menuju Pangandaran Lumpuh

Tiga Penyebab Utama Terjadinya Banjir Parah di Kota Bandung