Remas Testis Sapi, Kapolres Tanah Datar Uji Adrenalin di Arena “Pacu Jawi”

kabarin.co  – Kapolres Tanah Datar,  Sumatra Barat, AKBP Bayu Aji Yudha Prajas, SH membuat kejutan, saat masuk gelanggang “Pacu Jawi” yang berlumpur. Tanpa ragu, pijakannya kokoh pada sebatang kayu dan tangannya kokoh menggenggam kendali.

Dua ekor Jawi (sapi-red ) telah bersiap berpacu di medan berlumpur. Satu…dua…tiga , dan Kapolres yang memang penyuka olahraga ekstrim itupun melesat maju.

Itulah sedikit gambaran aksi luar biasa Kapolres di Luhak Nan Tuo ini , saat pertunjukan pesta anak nagari di Padang Data Nagari Simawang Kecamatan Tambahan, Tanah Datar, Rabu (28/06/17) siang itu.

Sebelum beraksi, Bayu Aji dengan antusias memilih sepasang sapi yang akan ia pacu di gelanggang pesta adat “Pacu Jawi”. Dapat sepasang sapi yang ia sukai, Bayu Aji langsung bersiap di garis start dengan posisi siap pacu dengan memegang ekor kedua sapi tersebut.

Olahraga tradisional Pacu Jawi bukanlah olahraga biasa. Olahraga ini memiliki resiko yang tinggi apabila tidak memiliki perhitungan dan ketrampilan yang cukup. Patah tulang dan luka-luka adalah resiko yang bisa menciderai sang joki bila terjatuh dan terseret oleh sapi yang berlari kencang.

Menyaksikan aksi Kapolres ini, warga pun berdecak kagum. Selain jarang ada pejabat yang langsung terjun ikut Bapacu Jawi. Aksi Bayu Aji ini juga cenderung penuh resiko.

“Wah, tidak menyangka ya, Pak Kapolres mau mandi lumpur menjadi joki balapan, jarang loh ada pejabat yang turun langsung mengikuti ini,” ucap salah seorang warga diantara ratusan mata yang menonton kegiatan ini.

Usai berpacu di medan berlumpur, Bayu Aji menyampaikan rasa puas dan gembiranya.”Ini sangat seru mas, saya jadi ketagihan, ini pengalaman pertama bagi saya pribadi. Tapi tingkat tantangan adrenalinnya masih datar, saya kan pengemar adrenalin tinggi,” ujar AKBP. Bayuaji Yudha dengan baju bergelimang lumpur.

Bayuaji juga mengatakan, ia memiliki teknis khusus agar sapi sapi tersebut berlari kencang didalam lumpur. “Biasanya joki harus mengigit ekor sapi, tapi kalau saya beda lagi. Saya remas (maaf) testis sapi tersebut agar terkejut dan berlari kencang,” sambung Istri dari Ny. Nila Bayuaji ini, dikutip pasbana.com.

Bayuaji juga mengharapkan, masyarakat di Tanah Datar harus tetap menjaga kelestarian adat dan budaya daerah, salah satunya Pacu Jawi ini, yang dilakukan secara tradisional. Bahkan sebut Kapolres, kegiatan ini tidak hanya dinikmati oleh wisatawan lokal, tapi juga wisatawan mancanegara.

“Tolong sampaikan ya, saya mau nantangin pak Dandim Tanah Datar dan Pak Kajari ikut balapan sapi. Atau siapaun pejabat yang berani nantangin akan saya tantang?” pungkas Bayuaji sembari tersenyum dan puas dengan pengalaman barunya ini.(*/psb)