kabarin.co, JAKARTA – Memasang roof box atau bagasi tambahan di atap mobil sangat berguna bagi yang menginginkan perangkat penampung barang tambahan. Biasanya roof box menjadi tren ketika libur panjang atau di musim mudik. Namun memasang roof box bukan tanpa risiko.

Sugihandi, trainer Nissan College PT Nissan Motor Indonesia (NMI) menjelaskan, pemasangan boks sebenarnya bisa merusak atap mobil dan membuat laju kendaraan tidak stabil.

“Pertama, berat. Kedua, tidak aerodinamis. Ketiga, begitu books diisi menjadi beban bagi mobil dan menyebabkan titik beratnya pindah ke atas sehingga tidak stabil,” papar Sugihandi.

Risiko bertambah lagi apabila roof box dipasang pada mobil pabrikan yang tidak memiliki roof rail atau roof rack. Sehingga pemilik mobil harus ke bengkel umum untuk memasangnya.

“Yang paling benar ada roof rail mobil bawaan pabrikan. Karena kalau berdasarkan bawaan dari pabrikan mobil, roof rail dan roof rack itu tidak cuma menempel di atap saja, tetapi di dalamnya sudah ada penguatnya. Roof rack dan roof rail-nya harus benar dudukannya karena roof box itu dudukannya di rak atau di rel. Kalau tidak benar risikonya tinggi. Bisa mudah lepas,” ungkap Sugihandi.

Namun bila terpaksa harus menggunakan boks, Sugihandi menyarankan beberapa hal. Hal yang pertama ada nilai keindahan. Roof box yang dipasang sebisa mungkin berdesain bagus dan sesuai dengan jenis kendaraannya.

“Selanjutnya, boks harus diikat ke rel dengan benar. Karena banyak saya perhatikan aslinya tidak ada roof rail atau roof rack tapi hanya menempel di atap. Tidak kokoh hanya menjepit pilar. Kalau seperti itu, seberapa kuat sih dibandingkan dengan ditanam,” cetus Sugihandi.

Meski harnya lebih mahal, ia menyarankan pemasangan roof rail dan roof rack dilakukan di bengkel yang sudah berpengalaman. Hal ini penting karena terkait dengan keselamatan di jalan, apalagi jika berpergian jauh. (okz)