RPDU dengan Komisi X DPR-RI, PSSI Targetkan Indonesia Punya 2 Juta Pemain Tahun 2020

kabarin.co – Komisi X DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RPDU),  dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang dipimpin Ketua Umumnya yang baru, Edy Rahmayadi. RPDU dilaksanakan di Komplek Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (26/4).

RDPU ini membahas perkenalan dan penyampaian program kepengurusan PSSI periode 2016-2020. Salah satu hal penting yang disampaikan Edy Rahmayadi adalah sepakbola Indonesia yang masih sangat kekurangan pemain, pelatih, dan infrastruktur.

Pria yang juga menjabat Pangkostrat TNI itu mengungkapkan, Indonesia merupakan negara berpenduduk mencapai 250 juta jiwa. Namun, namun jumlah pemain bolanya yang tercatat dalam sistem PSSI hanya sekitar 67 ribu saja.

“Jumlah itu hanya 0,026 persen dari jumlah penduduk. Jumlah itu juga masih kalah dengan Singapura, yang hanya yang berpenduduk 4,5 juta jiwa tetapi jumlah pemain bolanya 190 ribu orang.”kata Edy.

Karena itu, untuk kepengurusan PSSI yang dipimpinnya empat tahun ke depan, mempunyai target utama meningkatkan jumlah pemain. Untuk tahun 2017, PSSI menargetkan 250 ribu pemain yang tercatat di sistem PSSI.

Tahun berikutnya naik menjadi 500 ribu, dan 2019 jumlah itu akan menjadi 1 juta pemain. Target untuk tahun akhir kepengurusan tahun 2010, Indonesia sudah mempunyai 2 juta pemain sepakbola.

Selain peningkatan jumlah pemain, sisi pelatih juga tak kalah penting untuk ditingkatkan. Karena saat ini, Indonesia hanya mempunyai 197 orang pelatih yang memilki lisensi. Jumlah yang sangat minim untuk Indonesia. “Untuk pelatih, target PSSI sampai 2020, Indonesia sudah memilki 1000 orang pelatih yang berlisensi AFC.”beber Edy.

Dalam RPDU yang juga dihadiri sejumlah anggota Exco PSSI, seperti Yunus Nusi, Hidayat, Dirk Spolanit, Verry mulyadi, dan Piter Tanuri itu, PSSI juga memaparkan sisi lain yang perlu ditingkatkan PSSI, termasuk soal wasit yang bersertifikat FIFA, dimana Indonesia hanya memilki lima orang saja.

Begitupun soal stadion atau lapangan, Indonesia hanya memiliki dua stadion berstandar FIFA, dan hanya 23 yang bisa dikategorikan layak pakai. Lagi-lagi jumlah itu kalah jauh dari negara sekecil Singapura yang sudah memiliki 21 Stadion Standart FIFA.

Karena itu, Edy menyimpulkan bahwa tiga program besar PSSI periode ini yang harus dikerjakan. Pertama adalah pengembangan sepakbola, dengan prioritas peningkatan jumlah pemain dan pelatih, membenahi dan meningkatkan infrastruktur sepakbola, serta memperbaiki manajemen dan menciptakan Liga yang profesional.

Merespon paparan PSSI, Komisi X DPR- RI yang diketuai Teuku Riefki Harsya, mendukung langkah-langkah positif PSSI untuk memajukan persepakbolaan Indonesia, khususnya soal peningkatan jumlah pemain dan pelatih, serta peningkatan infrastruktur.

Disimpulkan juga, PSSI diminta menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang timbul, misalnya soal KITAS pemain asing yang sempat menimbulkan polemik baru-baru ini, sehingga peran pemain sing bisa dimaksimalkan untuk kemajuan sepakbola Indonesia.

Karenanya, Komisi X meminta PSSI terus berkoordinasi dengan Pemerintah, agar tercipta sebuah kompetisi yang berkualitas, transparansi, dan profesional.(RMO)