Sandiaga Uno: Jakarta Butuh Pemimpin Pemersatu, Bukan Pemecah Belah!

Politik4 Views

kabarin.co, JAKARTA-Pemimpin macam apa yang berpotensi memecah belah rakyatnya sendiri? Pemimpin yang tak bisa membedakan situasi dan posisinya sebagai pejabat. Pemimpin berkarakter lemah atau pemimpin yang doyan sembarang bicara. Banyak kriteria pemimpin yang justru menimbulkan perpecahan di tengah rakyatnya sendiri.

Gonjang-ganjing yang bermula penistaan agama yang dibiarkan berlarut-larut adalah bukti, bagaimana seorang pemimpin yang tidak bisa menjaga mulutnya sendiri hanya menimbulkan polemik dan membahayakan keutuhan negara ini.

Sebagus apa pun pemimpin seperti itu dikatakan orang, sehebat apapun sepak terjangnya tampak di depan mata, apalagi jika itu hanya citra polesan media, hal-hal yang tampak hebat itu akan runtuh seketika. Potensi buruk yang ada di dalam diri seorang pemimpin yang selama ini seperti dikesampingkan, nyata bisa menimbulkan situasi sangat berbahaya bagi negara.

Begitu juga dengan pemimpin lemah, tak cukup kompeten, kurang memiliki kapabilitas, maka negara seperti ajang eksperimen saja, lebih parah negara dan segala kekayaan yang dikandungnya hanya jadi santapan lezat saja bagi para pemodal besar yang jadi penyokong utama pemimpin model seperti ini.

Pemimpin lemah selalu tersandera dalam berbagai kepentingan tertentu dan sangat boleh jadi kepentingan rakyat semesta hanya jadi nomor sekian. Akibatnya negara seperti abai akan nasib rakyatnya dan bahkan bersikap ‘menindas’ rakyatnya sendiri.

Seperti kata Prabowo dalam wawancara ekslusifnya dengan Rosiana Silalahi, pemimpin seperti itu atau tokoh seperti itu adalah produk demokrasi rekayasa, bukan terlahir dari rahim demokrasi yang murni. Pemimpin hasil demokrasi rekayasa hanya akan mementingkan kelompok yang merekayasanya jadi pemimpin.

Demokrasi murni adalah demokrasi tanpa rekayasa, benar-benar kehendak rakyat. Jka dipilih oleh rakyat maka sang pemimpin akan betul-betul bekerja keras dan cerdas, kuat dalam tekad, tak takut apa pun bahkan rela mati demi rakyatnya.

Baca: Transkrip Lengkap Wawancara Prabowo dengan Rosiana Silalahi

Lalu seperti apakah figur atau karakter seorang pemimpin yang ideal dan dibutuhkan masyarakat itu? Sandiaga, calon Wakil Gubernur DKI punya salah satu kriterianya yang dia ungkap dalam makna lingkup yang lebih kecil namun sangat strategis yaitu tentang kepemimpinan dan masa depan Jakarta, berikut seperti yang dilansir cnnindonesia.com.

Sandiaga Uno mendapat keluhan dari seorang warga keturunan Tionghoa terkait kondisi politik ibu kota yang tidak stabil belakangan ini. Kepada warga tersebut, Sandiaga menyebut kondisi politik di Jakarta bisa kembali stabil dan kondusif jika dipimpin oleh gubernur yang bisa menyatukan rakyat, bukan memecah belah rakyat.

Keluhan itu disampaikan saat Sandiaga melakukan kampanye di salah satu perumahan mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Sandi datang atas undangan seorang warga di perumahan tersebut. Di sana, pendamping calon gubernur Anies Baswedan itu mengaku mendapat keluhan dari salah satu warga.

“Mereka khawatir tentang kelangsungan usaha mereka. Bagaimana kalau kondisi politik tidak stabil?” kata Sandiaga kepada wartawan di Jakarta, Jumat (2/12), seperti dilansir Detikcom.

Kepada warga PIK tersebut, Sandiaga mengatakan bahwa situasi politik di Jakarta akan stabil dan kondusif dengan syarat dipimpin oleh pemimpin yang bisa menyatupadukan warga, bukan memecah belah.

“Jakarta butuh pemimpin yang tidak memecah belah, pemimpin yang bisa menyatupadukan, yang bisa menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi,” kata Sandi.

Calon wakil gubernur nomor urut tiga itu pun berjanji akan menciptakan suasana yang sejuk di ibu kota jika dirinya terpilih di Pilkada DKI Jakarta 15 Februari mendatang.

“Anies-Sandi komit untuk menebar kesejukan,” ucap Sandi. (mfs)

Baca juga:

Cawagub Sandiaga Uno Akan Menghilangkan Lokalisasi dan Tempat Hiburan Malam

Adu Program Kerja Anies-Sandi dalam Pilkada, Mana yang Lebih Pro Rakyat?