Sandiaga Uno Telah Mendatangi Seribu Titik Di Seluruh Jakarta

kabarin.co – Sandiaga Uno melakukan perjalanan panjang sebelum menjadi pasangan dari calon Gubernur Anies Baswedan. Sandiaga telah mendatangi seribu titik wilayah di seluruh Jakarta.

Jerih payah itu memang tak sesuai harapn. Alih-alih menjadi calon gubernur, pada detik-detik terakhir menjadi calon wakil gubernur mendampingi Anies Baswedan. Akan tetapi, Sandiaga tidak kecewa. Ia tidak pernah berpikir perjalalanan selama ini berujung sia-sia. Karena mengaku banyak emndapat pengetahuan soal kehidupan warga Jakarta,

“Saya beruntung bahwa banyak orang yang selalu bilang, ‘wah pasti sedih banget, sudah berusaha keras, paling lama, sampainya cuma nomer dua’. Tapi saya bilang saya mendapat berkah, bahwa saya tahu Jakarta yang seperti ini,” kata Sandiaga di Jakarta Barat, Selasa (6/12).

Perjalan tersebut menelusiuri titik permukiman di ibukota bermula pada 27 Januari 2015. Sebelum proses Pilkada DKI Jakarta dimulai. Ia mengenang, wilayah pertama yang ia datangi adalah Kebon Bawang, Jakarta Utara.

Banyak pengetahuan baru yang ia peroleh mengenai kota Jakarta, salah satu yang ia soroti adalah soal kebhinekaan. Karena, kebhinekaan itu adalah bisa dirawat kalau Islam dan agama lain saling tolrensi, Adupun toleransi itu bisa diwujudkan dengan menciptakan keadilan. “Keadilan bisa kalau ada kesejahteraan.” ujar Sandiaga.

Berarti, bagi persoalan kebhinekaan sesungguhnya berpangkal pada persoalan kesejahteraan penduduk Jakarta.

“Saya diketawain selama sembilan bulan dari Januari itu. Waktu saya bilang lapangan pekerjaan dan sembako murah tidak ada yang percaya sama saya. Tapi, alhamdulillah sekarang jadi isu sangat sentral,” ujarnya.

Selama mendatangi, Sandiaga mengaku telah menghabiskan uang Rp. 29,3 M untuk menyosialisasikan dirinya maju di Pilkada 2017.

Jumlah tersebut bisa dikeluarkan hanya rentang waktu sebelas bulan, sejak November 2015 sampai September 2016. Dari jumlah itu, sebanyak 87 persen atau Rp. 25.6 M digunakan untuk kegiatan menyerap aspirasi dan blusukan ke lebih dari 500 titik di 267 serta kecamatan di Jakarta.

Sisanya, Rp. 1,8 M atau setara 6 persen digunakan untuk advokasi dan basis data, lalu Rp. Rp. 1,9 M atau 7 persen digunakan untuk biaya jaringan dan logistik. Sandiaga tidak mengubris jumlah uang yang keluar. Karena hal itu terbayar dengan bertambah pemahaman dirinya atas persoalan Jakarta. Bekal pemahaman itu menjadi modal bagi dirinya untuk berdiskusi dengan warga selama masa kampanye Pilkada DKI Jakarta. (nap/cnn)

Baca Juga :

Sandiaga Uno: Jakarta Butuh Pemimpin Pemersatu, Bukan Pemecah Belah!