kabarin.co – Jakarta, Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menyatakan mantan presiden Soeharto merupakan simbol korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) di era Orde Baru. Menurutnya, bahwa Soeharto simbol KKN merupakan fakta politik yang tak bisa dibantah. “Secara politik terang benderang bahwa simbol KKN itu Pak Harto,” kata dia di kantornya, Jakarta, Jumat, 30
Penyataan Juli menanggapi pernyataan calon presiden no urut 02 Prabowo Subianto soal kondisi korupsi di Indonesia yang menurutnya sudah seperti kanker stadium empat. Pidato Prabowo disampaikan saat berada di Singapura. Juli mengatakan pemerintahan Presiden Joko Widodo sudah berupaya maksimal dalam memberantas korupsi
Sekjen PSI Sebut Soeharto Simbol KKN
Tapi, kata Juli, korupsi masalah pelik yang tidak mudah diberantas dan sudah lama terjadi di Indonesia. Menurutnya, karena KKN merajalela di era Soeharto itulah akhirnya mahasiswa turun ke jalan pada 1998. “Tahun 98 kami turun ke jalan menurunkan rezim Soeharto dengan tiga alasan itu KKN, korupsi, kolusi nepotisme,” kata dia.
Juli justru meragukan komitmen Prabowo dalam pemberantasan korupsi. Dia mengatakan saat reformasi, justru Prabowo merupakan pihak yang ingin mempertahankan rezim Soeharto. Pada 1998, Prabowo menjabat sebagai Komandan Komando Pasukan Khusus, lalu Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat.
Lantaran itu, Juli mengaku heran mengapa tokoh reformasi, seperti Amien Rais masih berada di kubu Prabowo. “Pak Prabowo ada di sana secara langsung tidak langsung mempertahankan rezim mertuanya, sekarang tahu-tahu bicara antikorupsi,” kata elite PSI itu. (epr/tem)
Baca Juga:
Gerindra Geram Jubir Jokowi Sebut Mertua Prabowo Guru Korupsi
Unggah Video Soeharto, PSI Akan Dilaporkan ke Bawaslu
PDIP Minta Audit Harta Soeharto, Partai Berkarya Usul Aset Megawati Diaudit Juga
