Semen Padang tanpa Marquee Player, Nilmaizar Maklumi Keputusan Manajemen

kabarin.co – Pelatih Semen Padang Nilmaizar, akhirnya angkat bicara soal marquee player yang masih menjadi topik menarik di tengah klub-klub liga 1 Indonesia. Kendati pihak Semen Padang sudah memutuskan tak memakai pemain berstatus Marquee player, tapi secara pribadi Nil menyebut keberadaan pemain kelas dunia di dalam tim tetap penting.

Bagi Nil, kehadiran seorang marquee player  tetap punya nilai positif untuk tim. Hal yang utama adalah konsep bermain, visi, dan pengalaman internasionalnya, menjadi hal yang bisa dipelajari oleh pemain lokal.

“Pasti akan berbeda, cara bermain seorang pemain yang telah ikut Piala Dunia dan bermain di liga-liga level atas Eropa. Itu bisa menjadi pembelajaran yang berharga yang bisa dibagi kepada pemain lokal.”ujar Nil, dalam perbincangan dengan kabarin.co, Minggu siang.

Selain itu, menurut mantan pelatih Timnas Indonesia 2012 itu, atmosfir dan kegairahan sebuah klub akan meningkat dengan kehadiran pemain marquee player. Setidaknya, di tingkat suporter klub, juga akan melahirkan antusias lebih besar datang ke stadion.

Walau begitu, menurut Nil, memang tidak mudah bagi semua klub-klub Indonesia untuk mendatangkan pemain kaliber internasional itu. Karena untuk membeli sebuah kualitas tinggi, pastinya membutuhkan harga yang mahal juga.

Khusus di Semen Padang, Nil menyebutkan, bisa memaklumi dan mendukung sikap manajemen tim yang belum berhasrat memakai marquee player di Liga 1 mendatang. Walaupun secara pribadi sebagai seorang pelatih, Nil mengaku menginginkan ada marquee player dalam timnya.

Menurutnya, siapapun pelatih, pastilah akan menginginkan sosok pemain yang punya skill tinggi dan kemampuan diatas rata-rata  dalam timnya. Karena itu juga menjadi tantangan tersendiri baginya sebagai pelatih, bagaimana menyatukan seorang pemain kelas dunia dengan skuad lokalnya, sehingga bisa menjadi satu tim yang solid.

“Tapi disisi lain, sebagai pelatih saya tentunya akan mengikuti kebijakan manajemen tim. Dan saya juga memahami, kenapa manajemen belum tertarik memakai marquee player. Jadi, ada atau tidak marquee player, kita tetap optimis bisa berbuat banyak di kompetisi nanti. Saya tetap akan fokus dan total bekerja untuk skuad yang ada sekarang.”katanya.

Sebelumnya, manajemen Semen Padang melalui Direktur Teknik Semen Padang, Iskandar Zulkarnain Lubis sudah menyampaikan, bahwa “Kabau Sirah” belum akan memanfaatkan peluang memakai pemain berlabel marquee player, dan lebih memilih untuk memperbaiki pengelolaan klub dan pembinaan pemain muda.

Menyoal evaluasi timnya usai Piala Presiden 2017, Nil masih mengkaji kemungkinan akan menambah pemain di beberapa posisi vital. Karena selama Piala Presiden, masih ada kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki.

Nil mencontohkan, beberapa posisi vital yang perlu pemain pelapis yang sepadan, misalnya jika Boas Atururi, Ko Jae Sung, atau Marcel Sacramento absen. “Akan menjadi masalah jika mereka absen, karena kita akan berlaga bukan lagi di kelas turnamen, tetapi sebuah kompetisi yang panjang dan ketat.”katanya.

Karena itu, Nil mengakui pihak manajemen sudah meminta tim pelatih membuat kajian untuk penambahan pemain jika dibutuhkan, untuk selanjutnya dibicarakan di tingkat Direksi manajemen semen Padang.

Sementara itu, setelah libur seminggu usai Piala Presiden, tim Semen Padang sudah kembali berlatih Sabtu (18/3) sore. Dalam latihan itu, dua pemain yang belum datang, yaitu Boas Atururi dan Ko Jae Sung.

“Boas izin pulang ke Papua untuk therapy cederanya, dan saat ini kondisinya saya dengar sudah membaik. Sedangkan Ko Jae Sung masih di negaranya menyelesaikan urusan administrasi dengan klub lamanya Busan IPark.”kata Nil. (RMO)