Sempat Terjebak di Puncak, Delapan Pendaki Gunung Marapi Akhirnya Bisa Dievakuasi

kabarin.co – Para pendaki yang terjebak di puncak Gunung Marapi, saat terjadi erupsi pada Minggu (4/6), berhasil dievakusi tim gabungan ke Posko Simabur dan mendapat perawatan medis di Puskesmas setempat.

Dari informasi yang dihimpun , Senin (5/6), survivor Gunung Marapi itu berhasil ditemukan dua tim pencari tak jauh dari kawasan Taman Edelweis di puncak gunung kebanggaan masyarakat Sumbar itu sekira pukul 09.00 WIB dan tiba di Puskesmas Simabur sekira pukul 14.30 WIB.

Beberapa relawan yang turut mengevakuasi para korban menyebut, kondisi warga asal Riau itu dalam kondisi lemah dan kekurangan air. Belasan orang yang melakukan pendakian ke Gunung Marapi itu, bertolak dari Kotobaru pada Sabtu (3/6). Saat mereka masih berada di puncak, Minggu (4/6), terjadi erupsi yang dimulai pukul 10.01 WIB.

Mereka kaget lalu berupaya menyelamatkan diri. Sebagian berhasil mencapai posko pendakian dari arah Kotobaru, sementara sebagian lain lari ke arah timur, hingga kemudian statusnya ditetapkan sebagai survivor oleh SAR Padang.

Upaya pencarian dimulai Senin, sekira pukul 02.00 WIB, Regu I tim gabungan mulai bertolak mencari delapan orang yang dilaporkan hilang itu dari Tungku Tigo Pariangan. Sementara Tim II bertolak sekira pukul 11.00 WIB untuk memperkuat tim sebelumnya melakukan evakuasi.

Hendra BM dari Pusdalops PB BPBD Tanah Datar mengabarkan, delapan pendaki itu sudah mendapat perawatan medis di Puskesmas Simabur. “Alhamdulillah, kerja keras segenap jajaran dan tim gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi delapan pendaki yang tersesat itu,” terangnya.

Sebelumnya, Kepala Bagian Operasi Polresta Padang Panjang, Komisaris Polisi Arifin Daulay, mengatakan, satu dari sembilan pendaki gunung Marapi masih terjebak akibat erupsi. Pendaki tersebut terpisah dari rombongan.

Untuk kedelapan pendaki, mereka kini berada di kawasan Pandan Berduri. Namun sampai saat ini, petugas gabungan masih menggali informasi titik lokasi Pandan Berduri.

Sebab, belum pernah ada yang mengetahui tentang adanya kawasan tersebut di Gunung Marapi. “Lokasi Pandan Berduri ini belum ada yang mengetahui. Kita menduga mereka tersesat dan menemukan kawasan itu,” kata Arifin, seperti dikutip hariansinggalang.co.id

Arifin Daulay juga menyebutkan para pendaki yang ditemukan berada dalam kondisi lemas, kekurangan makanan dan minuman.

Seluruh pendaki saat ini masih dalam tahap penjemputan ke lokasi. Korban nantinya akan dievakuasi lewat Pos Pendakian Koto Baru atau lewat titik Tigo Tungku Pendakian Simabua.

“Pendaki yang kita cari sembilan orang, yang delapan sudah ditemukan oleh tim gabungan yang berangkat tadi malam. Mereka yang delapan orang ini kondisinya dalam keadaan lemah, sedangkan yang seorang lagi sudah ada tanda-tanda dan jejak yang akan dicari, namun korban yang satu itu belum kita temukan,” tukuknya.

Salah seorang pendaki yang selamat menyebutkan saat letusan terjadi seluruh pendaki yang ada di sekitar kawah di puncak gunung kaget dan dengan cepat berusaha menjauh dari sumber letusan.

Beruntung letusan berupa semburan bebatuan dan debu vulkanik yang keluar dari kawah diterbangkan angin ke arah timur. Sehingga para pendaki yang berada di arah berlawanan selamat dari hujan letusan.(*/hs)