Serpihan di Tanzania Positif Berasal dari MH370

kabarin.co – Sebuah serpihan pesawat yang ditemukan di Tanzania pada Juni positif berasal dari Malaysia Airlines MH370 yang hilang dua tahun lalu.

Kementerian Transportasi Malaysia dalam pernyataannya, Kamis (15/9), mengatakan serpihan yang ditemukan di Pulau Pemba itu telah diselidiki oleh tim ahli. Nomor komponen, penanggalan dan identifikasi lainnya dari benda tersebut menunjukkan bahwa serpihan itu benar berasal dari MH370.”Para ahli menyimpulkan serpihan itu, bagian sayap, berasal dari pesawat 9M-MRO, yang juga dikenal sebagai MH370,” ujar pernyataan kementerian Malaysia.

Sebelumnya serpihan tersebut memang diduga kuat berasal dari MH370, namun baru kali ini ada penelitian yang membenarkannya.

“Penyelidikan lanjutan serpihan itu akan dilakukan dengan harapan menemukan bukti baru soal peristiwa yang menimpa MH370,” lanjut pernyataan Malaysia.

Beberapa serpihan telah ditemukan sejauh ini di wilayah Afrika bagian selatan, termasuk di Madagaskar, Mozambique dan Pulau Reunion, bagian dari wilayah Perancis.

Serpihan terakhir ditemukan oleh penyidik amatir asal Amerika Serikat Blaine Gibson di Madagaskar dan telah diserahkan ke penyelidik Australia. Serpihan temuan Gibson terlihat hangus, menyiratkan pesawat terbakar sebelum jatuh di Samudera Hindia.

Temuan berbagai puing ini masih juga belum memastikan penyebab hilangnya pesawat yang membawa 239 penumpang dan kru tersebut.

MH370 hilang misterius dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014. Penyelidikan setelahnya menunjukkan pesawat banting setir ke arah selatan dan jatuh di Samudera Hindia bagian barat Australia, ribuan kilometer jauhnya dari rute awal.

Penyisiran oleh berbagai negara yang dipimpin Australia di kedalaman laut telah dilakukan. Setidaknya 120 ribu kilometer persegi telah disisir, namun tidak juga membuahkan hasil.

Akhir tahun ini rencananya penyisiran akan dihentikan jika masih nihil, kendati keluarga korban memohon agar jenazah penumpang dan kru ditemukan. Tidak ayal, insiden ini akan tetap menjadi misteri penerbangan terbesar dalam sejarah. (cnn)