Seruan Boikot Film Mulan Semakin Meluas

Film dan TV29 Views

kabarin.co – Film Mulan kini menghadapi seruan boikot baru setelah muncul beberapa adegan yang difilmkan di Xinjiang China, lokasi yang disebut-sebut terjadi pelanggaran hak asasi terhadap warga muslim.

Kelompok hak asasi manusia, akademisi dan jurnalis telah membeberkan tindakan keras terhadap muslim Uighur dan Kazakh di Xinjiang, termasuk penahanan massal, sterilisasi paksa, kerja paksa, serta pembatasan agama.

“Film itu sekarang bisa dibilang film paling bermasalah Disney, sejak Song Of the South, sebuah pemujaan tahun 1946 tentang kehidupan perkebunan antebellum yang telah ditarik oleh perusahaan tersebut,” jelas Isac Stone Fish seorang rekan senior di Asia Society, dikutip dari AFP, Selasa, (8/9).

Seruan Boikot Film Mulan Semakin Meluas

Film berbiaya USD200 juta tentang seorang pejuang wanita China yang legendaris tersebut menimbulkan kontroversi politik setelah bintang Liu Yifei menyuarakan dukungan untuk polisi Hong Kong saat mereka menindak demonstran pro-demokrasi tahun lalu.

Namun, kontroversi film ini kian meledak ketika penonton melihat Disney memasukkan “ucapan terima kasih khusus” kepada delapan lembaga pemerintah di Xinjiang, termasuk biro keamanan publik di Turpan, kota di Xinjiang timur tempat beberapa kamp penahanan warga Uighur.

Kabar itu memicu kemarahan baru karena Hollywood dianggap tunduk pada China.

Badiucao, seniman pembelot China yang tinggal di Melbourne mengatakan dia sedang mengerjakan kartun baru yang menggambarkan Mulan sebagai penjaga di salah satu kamp penahanan di Xinjiang untuk menyindir film baru Disney.

“Ini sangat bermasalah dan tidak ada alasan, maksud saya sudah jelas, kami memiliki semua bukti yang menunjukkan apa yang terjadi di Xinjiang,” jelasnya kepada AFP.

Badiucao menuduh Disney menerapkan “standar ganda”, merangkul gerakan keadilan sosial barat seperti MeToo dan Black Lives Matter, sambil menutup mata terhadap pelanggaran hak asasi di China.

(merdeka)