Sistem Satu Arah Yang Diterapkan Dishub Tangsel Berhasil Urai Kemacetan

Berita22 Views

Kabarin.co – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang Selatan menanggapi persoalan kemacetan buntut penerapan sistem satu arah (SSA) di empat simpang Tangsel. Sejak 2 Maret 2023, empat simpang Tangsel, yakni Simpang Buaran Serpong, Viktor, Muncul, dan Bundaran Tekno diberlakukan SSA dengan tujuan mengurai memacetan.

Namun, baru dua hari SSA diterapkan, kemacetan panjang justru terjadi di empat simpang tersebut, yang akhirnya menuai protes warga. Pada Rabu (8/3/2023), Dishub Tangsel mengumumkan perubahan waktu pemberlakuan SSA.

Ubah kebijakan

Dishub Tangsel mengubah kebijakan SSA yang semula diberlakukan Senin sampai Jumat pada pukul 06.00-09.00 WIB dan 16.00-18.30 WIB menjadi pagi hari saja.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Tangsel Arif Afwan Taufani mengatakan  bahwa perubahan itu dilakukan untuk evaluasi. “Untuk yang sore, kami Dinas Perhubungan masih mengevaluasi kembali pelaksanaannya,” kata Arif.

Dengan perubahan itu, kondisi lalu lintas di empat simpang Tangsel pada sore hari tetap normal atau dua arah. Arif belum mengetahui sampai kapan perubahan tersebut diterapkan.

Berhasil urai kemacetan

Kata Arif, SSA di pagi hari sudah terlihat hasilnya. Dia mengeklaim, arus lalu lintas terpantau lancar saat SSA diberlakukan.

Menurut Arif, SSA juga membuat aktivitas pejalan kaki menjadi lebih tertib. “Arus lalu lintas di empat ruas simpang tersebut sudah terlihat hasilnya. Kendaraan jadi lebih lancar, kecepatan sedikit ada peningkatan, tidak stuck seperti sebelumnya, terutama di Simpang Muncul,” jelas Arif.

Kemungkinan perubahan SSA sore

Melihat keberhasilan SSA pagi hari, Dishub Tangsel bakal berdiskusi soal kemungkinan perubahan skema SSA pada sore hari. “Kemungkinan ada perubahan skema arus nantinya. Tidak sesuai dengan yang kemarin,” ucap Arif.

Arif mengatakan, Dishub membutuhkan solusi eksternal dari Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya. Sebab, problem SSA juga berkaitan dengan pembebasan lahan yang menjadi penyebab kemacetan.

“Kaitan dengan pembebasan lahan-lahan yang menjadi penyempitan-penyempitan di ruas Jalan Rawabuntu. Mudah-mudahan tahun ini sudah ada pembebasan lahan-lahan,” kata Arif.

Buka ruang diskusi

Sementara itu, berkait dengan protes warga sekitar, Dishub juga membuka ruang diskusi untuk membicarakan SSA ini.

“Terkait respons publik, kami menerima respons-respons tersebut dan kami juga membuka ruang untuk diskusi bersama,” kata Arif. Dishub akan terus mengkaji sistem tersebut dengan harapan tujuan penerapan SSA tercapai dan tidak merugikan masyarakat.

Sebagai informasi, sebelumnya, warga mengeluhkan pemberlakuan SAA di Simpang Buaran, Viktor, Muncul, dan Bundaran Tekno yang dimulai pada 2 Maret 2023.

Dari sejumlah video yang tersebar di media sosial, terjadi kemacetan di beberapa titik hingga masuk ke wilayah perkampungan akibat SSA. Hal senada diucapkan oleh pedagang di Simpang Bundaran Tekno, Naufal. Setelah adanya SSA, Naufal kerap kali mendengar keluhan para pengendara yang kesal karena macet.

“Kalau pelanggan juga sering banget ngomong (jadi macet). (Teriak), ‘Malah bikin macet itu!’. Sekarang jadi malah bikin macet bagi saya juga, ribet,” kata Naufal. Naufal berujar, kemacetan terjadi jelang pukul 06.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB.(pp)