kabarin.co – Insiden pelemparan bus tim Semen Padang FC usai melakoni pertandingan melawan Persegres Gresik United, Jumat (21/4) di Stadion Tri Dharma Gresik, mendapat reaksi keras dari salah satu kelompok suporter Semen Padang, Spartacks.
Ketua umum Spartacks, Bonario mengatakan, sangat menyayangkan dan mengutuk perilaku pengecut oknum tak bertanggungjawab itu. Sehingga seorang pemain Semen Padang, Riko Simanjuntak terluka cukup serius di bagian kepala akibat terkena lemparan batu.
“Itu tindakan yang sangat mencederai sportifitas sepakbola serta perseden buruk bagi suporter . Semoga ini yang terakhir.”katanya, kepada goal Indonesia, Jumat malam.
Bonar berharap, harus ada tindakan tegas dari PSSI atas atas kejadian ini. Dan Spartacks mendukung keputusan manajemen tim Semen Padang yang sudah melaporkan aksi anarkis itu kepada pihak berwajib. Dan pelakunya juga segera ditangkap dan diberi tindakan hukum yang berlaku.
Walau begitu, Bonar menegaskan, Spartacks tidak akan melakukan tindakan balasan serupa saat Persegres Gresik bertamu di pertandingan putaran kedua di Padang nanti. Bahkan dia menyebut, akan membalas dengan cara yang elegan dan damai.
“Tak ada balasan serupa di Padang, kami justru akan mengundang rekan-rekan suporter dari Gresik untuk datang ke Padang. Kami akan jamu dengan keindahan dan penuh persaudaraan. Kami ingin menunjukan indah dan damainya kota kami bagi para suporter tamu.”tegasnya.
Selain itu, dia juga meminta para anggota Spartacks untuk tidak terprovokasi dengan kejadian ini dan membuktikan bahwa spartacks adalah suporter yang santun dan anti anarkis.
Bonar menyerahkan kasus ini kepada aparat hukum untuk menyelesaikan kasus ini. Sedangkan sesama kelompok suporter, pihak Ultras (kelompok suporter Persegres) juga sudah secara resmi meminta maaf atas kelakuan oknum suporter mereka dan membantu mencari pelakunya.
“Jadi menurut kami, kasus ini ditutup dan kami kembali akan fokus dan bersiap memberikan dukungan terbaik kepada Semen Padang untuk laga kandang tanggal 28 April melawan Persipura Jayapura.”tutup Bonar.(RMO)
