Tawa dan Siulan Bersahutan, Palangkaraya Heboh Saat Para Bencong Ikut Lomba Panjat Pinang

kabarin.co – Biasanya, panjat pinang identik dengan kaum laki-laki. Namun, apa jadinya jika perlombaan meraih hadiah di puncak pinang dilakukan para waria atau para bencong?

Tawa warga yang berkumpul di Bundaran Besar, Kota Palangka Raya, pada Rabu (16/8) sekitar pukul 14.00 WIB, pecah. Tak jarang celoteh dan siulan bersahutan menyoraki aksi para transgender itu.

Apalagi, sebelum memanjat pinang, para waria terlebih dulu bergaya dengan pakaian seksi. Ada yang berlagak seperti peragawati dan ada pula yang berjoget seksi.

Kelelahan pun terbayar tatkala bendera dan hadiah yang ada di pucuk pohon pinang diraih oleh para kelompok waria tersebut. Mereka pun memberikan salam kompak satu sama lain di penghujung acara.

Namun, bukan hanya karena ada sekelompok waria ini, membuat ribuan warga Kota Cantik berbondong-bondong ke Bundaran Besar, Palangka Raya. Tetapi memang pada hari itu mereka ingin menyaksikan acara panjat pinang yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Kalteng melalui Dinas PUPR.

Bahkan, sebelum acara dimulai, masyarakat yang datang dari seluruh penjuru kota tersebut, sudah berjubel di pinggir arena dengan perasaan tak sabar menunggu panitia pelaksana memulai acara.

Satu demi satu, pinang yang disediakan sebanyak 17 buah tersebut, mulai dipanjat oleh peserta. Semangat untuk mendapatkan hadian pun sangat menggelora ditampilkan masing-masing peserta yang terdiri dari sejumlah grup.

Kepala Dinas PUPR Provinsi Kalteng Ir Leonard S Ampung mengatakan, antusias masyarakat sangat luar biasa dan jumlah peserta sendiri di luar dugaan panitia.

“Kita cukup terkejut melihat animo masyarakat yang membeludak, baik peserta maupun masyarakat yang datang untuk sekadar menyaksikan acara ini,” kata Leonard kepada koran ini.

Dikatakannya, untuk jumlah peserta diperkirakan mencapai 67 kelompok. Hal tersebut memaksa panitia untuk melakukan seleksi peserta.
Leo melihat, antusias yang ditunjukkan masyarakat ini merupakan kebahagiaan yang ditunjukkan dalam menyambut HUT ke-72 Kemerdekaan RI.

Untuk ke depan, acara yang diselenggarakan ini akan menjadi bahan evaluasi, baik mekanismenya dan lainnya. Tetapi yang kita yakini adalah masyarakat sangat luar biasa menyambut acara Kemerdekaan RI di Tahun 2017 ini.

Sementara, Wardi yang berasal dari salah satu peserta tim Tagana, mengaku sangat bangga dengan acara yang digelar ini. Mereka berharap agar kegiatan seperti ini terus digelar ke depan.

“Kalau boleh kita usulkan pada tahun berikutnya agar pinangnya lebih tinggi lagi, untuk menambah semarak dan tantangan tersendiri bagi peserta untuk memaknai kemerdekaan sebagai suatu semangat kebersamaan,” harapnya.

Berdasarkan pantauan koran ini, para peserta terdiri dari kategori orang dewasa, anak-anak, kelompok ibu-ibu dan juga kelompok waria, berlomba-lomba memperebutkan hariah yang disediakan, seperti belasan unit sepeda, puluhan barang elektronik dan masih banyak hadiah menarik lainnya.(*/jpg)