Teken MoU, Sumbar dan Bengkulu Komitmen Maksimalkan Pelayanan Jemaah Haji

Kabarin.co, Bengkulu – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Bengkulu menjalin kerja sama, serta pererat hubungan bertetangga.

Salah satunya, terkait pelayanan jemaah haji melalui embarkasi dan debarkasi di Kota Padang. Kesepakatan itu dipererat dengan Memorandum of Understanding (MoU).

Dengan MoU itu, jemaah haji asal Bengkulu akan diberangkatan dan dipulangkan melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang Pariaman.

“Kita upayakan semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik terhadap jemaah haji Bengkulu,” kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi, Rabu (22/12) malam.

Menurut Mahyeldi, melayani jemaah Bengkulu sama halnya dengan melayani masyarakat Sumbar sendiri. Pasalnya, jemaah haji Bengkulu sebagian besar keturunan perantau Minang.

Pemprov Sumbar dan Bengkulu kerjasama pelayanan jemaah haji.

“Secara historis, Bengkulu dan Sumbar memiliki hubungan kekerabatan yang sangat dekat dengan Sumbar,” ujarnya.

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah menanggapi, perjanjian kerja sama ini harus mengedepankan semangat inovasi, dan mencari solusi yang lebih efektif.

Pihaknya sepakat jemaah haji Bengkulu masuk embarkasi dan debarkasi Padang. Namun harus dicarikan formula yang lebih efektif dan efisien agar jemaah lebih nyaman.

“Jadi harus ada solusi yang pas agar jemaah tidak terlalu lama di perjalanan, atau menunggu jadwal pemberangkatan,” sebutnya.

Keterangan Rohidin, jumlah jemaah haji Bengkulu setiap tahunnya sekitar 1.000-1.500 orang. Jumlah itu dikelompokkan hanya terdiri dari tiga kloter.

Sementara, untuk mendirikan embarkasi sendiri, minimal harue delapan kloter. Jadi dengan alasan itu, jemaah haji Bengkulu harus masuk embarkasi dan debarkasi Padang.

Rohidin menjelaskan, ke depan pihaknya akan membangun landasan pacu Bandara Fatmawati Bengkulu. Dengan harapan bisa didarati pesawat berbadan lebar.

“Jadi, jemaah haji Bengkulu yang landing di BIM tidak perlu turun dari pesawat, atau menunggu lama, tapi diterbangkan kembali ke Bandara Fatmawati,” tukasnya. (*)