Terancam Krisis Populasi Banyak Pria di Malaysia Mengalami Masalah Kesuburan

Berita6 Views

Kabarin.co – Malaysia menunjukkan adanya penurunan angka kelahiran sejak 40 tahun terakhir. Ini kemungkinan dipengaruhi masalah kesuburan yang terjadi pada pria di Malaysia yang berada pada level yang mengkhawatirkan.

Wakil Menteri Perempuan, Keluarga, dan Pengembangan Masyarakat Malaysia Aiman Athirah Sabu mengatakan hal itu diketahui berdasarkan data analisis sperma laboratorium dari Badan Pengembangan Kependudukan dan Keluarga Malaysia (LPPKN). Mereka menemukan bahwa sebesar 60 persen sperma pria menunjukkan hasil yang abnormal.

“Hal tersebut secara langsung berkontribusi terhadap peningkatan masalah kesuburan pada pasangan suami istri di Malaysia,” ungkap Aiman Athirah yang dikutip, Kamis (6/4/2023)

“Pada saat yang sama, angka kelahiran di negara kita juga menunjukkan tren penurunan sejak 40 tahun terakhir, dan ini erat kaitannya dengan angka fertilitas dengan data Departemen Statistik Malaysia tahun 2021 yang menunjukkan 1,7 anak untuk setiap wanita menikah,” lanjutnya.

Hal ini diungkapkan setelah Senator Datuk Dr Dominic Lau Hoe Chai mempertanyakan tindakan kementerian dalam mengalami penurunan angka kelahiran di Malaysia.

Aiman mengatakan salah satu langkah produktuf untuk mengatasi masalah ini dengan mendirikan Klinik Kesejahteraan Pria atau Klinik Subfertilitas LPPKN di Kuala Lumpur sejak tahun lalu. Nantinya, akan ada 6 klinik lagi yang dibuka di seluruh Semenanjung dan Sarawak.

“Klinik ini menawarkan layanan pemeriksaan kesehatan pria, layanan konseling masalah seksual dan praktik hidup sehat serta perawatan medis untuk meningkatkan kesuburan,” jelasnya.

Sejauh ini, di fasilitas LPPKN telah berhasil mencatat 6.000 kehamilan dan 4.000 kelahiran.

Diketahui, ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penurunan angka kelahiran, yakni:

– Perubahan gaya hidup

– Biaya hidup yang tinggi, sehingga menyebabkan pasangan membatasi jumlah anak

– Meningkatnya jumlah perempuan terdidik

– Partisipasi perempuan dalam angkatan kerja

– Telat menikah yang menyebabkan pemendekan usia reproduksi.(pp)