Teringat Pernah di Sparta Praha, Nilmaizar Ingatkan Egy Maulana Vikri Jaga Diri di Eropa

kabarin.co – Pernah merasakan bergabung dengan klub Sparta Praha, Republik Ceko semasa menjadi pemain pada 1990, mantan arsitek Semen Padang FC dan Timnas Indonesia, Nilmaizar mengingatkan Egy Maulana Vikri, yang baru saja dipikat Lechia Gdansk, Polandia, untuk pandai-pandai jaga diri.

Hal itu dikatakan Nil setelah mendengar kabar Egy Maulana Vikri resmi bergabung dengan klub Polandia, Lechia Gdansk, Senin (12/3) lalu.

Nil yang sempat merasakan atmosfer liga sepak bola di Eropa Tengah menaggapi dan mengaku sangat senang Egy mampu menembus sepakbola Eropa.

“Sebelumnya saya ucapkan sukses buat Egy yang dikontrak tiga tahun di Polandia. Semua anak muda ingin main di Eropa seperti Egy. Hati-hati dan tetap semangat karena motivasinya bagus,” kata Nilmaizar kepada CNNIndonesia. .

Nilmaizar mengatakan sepak bola Ceko dan Polandia berkiblat pada gaya Eropa Timur yang mengutamakan kekuatan jasmani.

“Cara main di Eropa Timur dan Barat beda, Kalau di Barat lebih banyak mengandalkan taktik. Kalau di Timur, fisik yang lebih diutamakan,” ujar Nilmaizar.

Nil magang di Sparta Praha selama semusim menyebutkan tantangan utama yang akan dihadapi Egy adalah pemulihan fisik di tengah jadwal padat. Apalagi pemain 17 tahun itu belum pernah merasakan tampil di sebuah liga.

“Jadi, adaptasi agak sedikit harus menyesuaikan karena rutinitas pertandingan yang setiap pekan belum pernah dirasakan. Bagaimana ia harus menjaga kebugaran, recovery tubuhnya sehingga puncak performanya ada setiap minggu. Itu yang harus dijaga,” jelas pelatih 48 tahun itu.

Selain adaptasi di atas lapangan, Nilmaizar juga berharap Egy dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan di Eropa yang berbeda dengan Indonesia.

“Dia (Egy) harus lebih bisa menyikapi seperti apa hidup di luar negeri karena di sana itu lebih terbuka, di sana lebih bebas. Dia harus bisa jaga diri karena masih terlalu muda ke Eropa.”

“Apa yang dibuat Egy ini luar biasa buat anak muda Indonesia. Ada pengalaman luar biasa dan pikirannya jadi lebih luas soal sepak bola, secara tim maupun personal,” ugkapnya.

Nilmaizar berharap bakal lebih banyak pesepakbola muda Indonesia yang mengikuti jejak Egy ke Eropa untuk perkembangan sepak bola dalam negeri di masa depan.

“Direktur Teknik PSSI harus mencari anak muda potensial yang layak dijual ke luar negeri. Dijual maksudnya adalah ditempa di sana yang 4-5 tahun kemudian pulang lagi ke Indonesia bisa jadi key player Indonesia. Seperti yang selama ini dilakukan Jepang dan Korea.”

“Jadi kalau dibutuhkan timnas bisa transfer ilmu, taktik dan teknik untuk dibawa ke Indonesia. Efeknya akan pengaruh ke sepak bola Indonesia pada umumnya. Terutama cara berpikir jadi lebih luas, cara bersikap dan bisa jadi contoh,” bebernya. (*/sumber: CNN)