Tunda Pemecatan, Persipura Jayapura Perpanjang Nafas Liestiadi

kabarin.co – Manajemen Persipura Jayapura memutuskan menunda pemecatan Liestiadi sebagai pelatih setelah tim Mutiara Hitam menelan kekalahan 2-0 dari Madura United di Stadion Gelora Bangkalan, Rabu (7/6) malam WIB.

Sebelumnya manajemen berniat memecat Liestiadi bila menelan kekalahan di Madura, menyusul hasil buruk di Makassar. Namun keputusan itu ditunda dan pelatih asal Medan itu masih diberi kesempatan hingga duel melawan Persela Lamongan di Stadion Surajaya, Rabu (14/6).

“Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh setelah menghadapi Persela Lamongan. Belum ada keputusan apapun [Rabu] malam ini,” jelas manajer tim Rudi Maswi, soal perpanjangan “nafas” bagi sang pelatih.

Sementara itu, Liestiadi mengaku tidak khawatir dengan masa depannya di Mutiara Hitam. Menurutnya, hal tersebut wajar sebagai bagian dari evaluasi tim, dan siap menghadapi risiko apapun.

“Ini pekerjaan profesional, saya tidak mengeluh. Saya bergabung sama persipura tiga hari sebelum kompetisi. Tetapi ini pekerjaan profesional. Kalah menang bukan saya yang menentukan, tetapi pemain. Jadi biarkan saja manajemen yang mengambil keputusan,” tutur Liestiadi.

Selain itu, mantan pelatih Persegres Gresik United ini mengaku tidak merisaukan kekalahan dari Madura United. Liestiadi mengakui timnya bermain kurang baik, sehingga menelan kekalahan.

“Kekalahan ini tidak perlu didramatisir, kecuali bila kami kalah melawan tim di bawah kami. Madura salah satu tim kandidat juara, kami kalah terhormat. Kehilangan Marinus [Wanewar] dan Osvaldo [Haay] mengurangi kekuatan kami. Tetapi saya tetap apresiasi perjuangan mereka,” imbuhnya, seperti dikutip goal.com.

Di sisi lain, Liestiadi menyayangkan beberapa keputusan wasit yang membuat beberapa pemainnya emosi, termasuk Boaz Salossa, sehingga diganjar kartu kuning saat melakukan protes di babak pertama.

“Jangankan pemain, saya juga emosi. Sedikit-sedikit kartu. Madura melakukan hadangan bola dibiarkan jalan, tetapi kami malah pelanggaran. Wasit sudah tahu memancing emosi pemain satu tim dengan meniup pelanggaran tidak perlu,” cetus Liestiadi.

“Ketika muncul emosi, dia juga bisa memberikan kartu. Saya melihat banyak keputusan dia yang membuat pemain kami emosi. Ian Kabes tidak pernah mau memprotes wasit, tetapi mungkin tadi sudah keterlaluan.”katanya.(*)