Verry Mulyadi :Bikin Malu, Jangan Jual Saham SPFC

Sepakbola19 Views

Kabarin.co, Padang — Semen Padang merupakan pabrik Tltertua di Indonesia yang berada di tanah Nagari Lubuk Kilangan. Bahan baku semen semua ada di Bukit Karang Putih.

Secara ekonomi, Semen Padang sudah sangat diuntungkan dari sisi ongkos produksi dibandingkan kompetitor perusahaan semen lainnya yang harus keluar biaya  banyak untuk bahan baku.

Selain itu, PT Semen Padang juga punya banyak media promosi. Salah satunya adalah klub sepak bola, Semen Padang Football Club (SPFC).

Semen Padang FC sendiri menjadi media promosi utama bagi PT. Semen Padang sejak dulunya. Mengenal klub adalah mengenal PT. Semen Padang.

Berkiprahnya klub, berarti orang sudah mengetahui kalau PT. Semen Padang masih berdiri kokoh di Nagari Lubuk Kilangan.

Namun belakangan beredar isu, bahwa saham klub Semen Padang FC bakal dijual keluar. Ini membuat miris jika sampai itu terjadi. Padahal sejatinya klub juga sudah membesarkan nama perusahaan Semen Padang hingga mendunia.

Verry Mulyadi selaku tokoh masyarakat Nagari Lubuk Kilangan menegaskan sangat tidak setuju jika saham SPFC dijual keluar (klub dijual, red).

Jika alasan menjual adalah, keterbatasan anggaran atau perusahaan merugi selaku sponsorbutama tentu ini sangat membuat malu, mengingat PT. Semen Padang tidak mungkin merugi dalam hal berproduksi.

“Ini tentu membuat malu masyarakat Sumatera Barat. Jika klub yang membesarkan nama daerah dan mempromosikan produk PT Semen Padang disebut tidak ada uang dalam pengelolaanya,” ujar Verry Mulyadi.

Exco PSSI 2016-2020 ini mengatakan SPFC punya sejarah panjang dan merupakan klub kebanggaan Ranah Minang. Jika saham dijual ke pihak luar tentu klub bukan lagi menjadi kebanggaan Ranah Minang.

Seharusnya, saat ini SPFC harus semakin dibenahi mengingat perjuangan panjang yang telah dilalui sehinggar terhindar dari degradasi Liga 2.

“Seharusnya yang difikirkan saat ini adalah bagaimana membuat klub semakin bersinar dan bisa bersaing di kompetisi elit. Bukan malah menggadang-gadang penjualan saham klub,” tuturnya.

Verry sendiri tidak yakin, jika PT. Semen Padang saat ini tidak mampu membiayai klub.

“Ini perusahaan besar lo, masa membiayai satu klub saja tidak bisa. Aneh kan,” ketus Verry.

Padahal sedari dulunya SPFC sudah mengharumkan dan menjadi motor promosi utama produk Semen Padang. Bahkan klub sejak dulunya sangat penuh dengan euforia. Ada nostalgia masyarakat Minang dengan SPFC.

Verry menyebut, euforia untuk Semen Padang FC itu sendiri saat ini sudah jarang dirasakan lagi. Untuk itu, di awal tahun inilah pembenahan harus dilakukan tanpa memikirkan untuk menjual klub.

” Jadi harusnya pembenahanlah yang dilakukan, tatap ke depan, bukan malah berfikiran menjual klub,” tuturnya.

Jadi Verry menekankan, seharusnya SPFC tidak perlu dicarikan sponsor apalagi sampai dijual. Cukup dihandel PT.  Semen Padang saja, semua itu sudah lebih dari cukup.

“Masa perusahaan besar dan tertua di Indonesia harus perlu sponsor lagi untuk klub sepak bolanya,” tegas Verry.

Seharusnya ini tidak boleh terjadi, karena Semen Padang FC itu sendiri adalah wadah dan media promosi bagi Semen Padang, semen tertua di Indonesia. Dan sudah seharusnya dan wajib Semen Padang mensponsori Semen Padang FC.

“Dan tentu ini harus jadi tanggungjawab PT. Semen Padang saja,” tegas Ketua Pengda IOF Sumbar ini.

Ia berharap, ke depan PT. Semen Padang juga serius mengurusi klub yang merupakan sarana promosi perusahaan hingg ke dunia luar.(sti)