Kabarin.co – Akibat strategi pemasaran katanya jadi kantong semen padang di isi dan dipasarkan di Jawa timur dan Semen lain (merk Dynamix) di Isi dipabrik semen Padang dipasarkan di daerah pemasaran semen padang ,Riau,jambi dan bengkulu sehingga SI sebagai holdin menyampaikan semennya tidak laku.
kalau menurut alasan saya strategi pemasaran itu salah mereka tidak bisa samakan pemasaran semen dengan pemasaran air AQUA : Botol Aqua asal pabrik KLATEN di isi di Pabrik GUNUNG TALANG tidak apa apa di Pasarkan/dijual lagi di Sumtera Barat karena orang tidak tau kapan datang dari KLATEN ternyata di isi dijual di sini karena rasa AIR sama bisa mereka pakai strategi itu
kalau Semen pemasarannya berbeda tergantung kepercayaan pasar yakni masyarakat,tukang-tukang dan karakter semen/mutunya sudah lengket diotak masyarakat fanatiknya apa lagi Sumatera pasti seleranya semen padang maka dari itu pasar Riau kepulaan,daratan,jambi dan bengkulu harga mati merk SEMEN PADANG.
Jangan di Sandingkan merk Dynamix tentu tidak laku semennya dan SEMEN PADANG dibatasi pengirimannya sehingga berujung kepada Penyetopan Pabrik SEMEN PADANG yang dampaknya sangat besar jika kesejahteraan.
Ribuan Karyawan berkurang dampaknya pasti disektor Ekonomi kita di Sumateta Barat akan ikut anjlok ini beberapa tahun ini sudah terasa cobo pejabat-pejabat yang berwenanang turun ke Lapangan sektor UMKM sangat terasa sekali diantaranya Warung-warung nasi banyak yang tutup dan sepi. Minat pembeli coba bayangkan saat Jam Istirahat tidak ada lagi Karyawan semen Padang berani makan seputaran kota padang biasanya mereka pasti ada disetiap sudut warung nasi dikota padang bahkan sampai ke luar kota,Jika mereka lembur pasti akan belanja minuman,goreng-gorengan dan Minuman kopi/teh talua dll untuk puding mereka.
Nah ini masyarakat kecil pedagang gorengan yang mati semua saling berkaitan Pasar Raya Padang sepi,Pasar tradisional Bandar Buat,Pasar Indarung,Pasar Lubuk Buayo dan Pasar balimbiang sepi pembeli sehinga pedagang sayur-sayuran dari kampung kelurahan baringin yang dibawa hanya 10 ikat tidak habis terjual kasihan kita tidak terbeli beras olehnya.
Pedagang ikan yang biasanya habis 1 baskom sehari sekarang di ES tiga hari baru habis bahkan busuk,pedagang daging biasa habis kiloan sekarang sangat sepi dan pedagang lain sehingga sopir angkot setorannya tidak bisa dicarikan lagi karena minat masyrakat kepasar sdh tidak bisa.
Untuk itu ini harus ada gebrakan dari pemerintah daerah dan Anggota DPR kota /provinsi, karena genderang sudah kita bunyikan dari Rapat dengan Pendapat di DPR RI Pusat.
‘Saya sebagai Tokoh Masyarakat Lingkungan sudah membuktikan kebenarannya,saya juga sebagai ketua DPC Gerindra Kota Padang sudah menyampaikan Pandangan ini ke Fraksi Gerindra DPRD kota padang dan Kami Juga sudah Sampaikan Lisan kepada Anggota DPRD TK 1 Eviyandri dan beliau sambut Positif satu niat suarakan SPIN OFF dan nanti melalui Organisasi kepemudaan kami mengirim surat hearing ke DPRD tk 1 semoga langkah ini dirido’i Allah,Aamiin ”Very Mulyadi’ Ucapnya.(pp)
