Vespa Lahir dari Kehancuran Italia dalam Perang Dunia II

Motor22 Views

kabarin.co – Italia adalah Vespa! Begitu barangkali yang ada di benak setiap orang ketika berpikir tentang negara itu. Tak salah juga, bagi banyak orang Vespa identik dengan Italia, negara di Eropa yang terkenal dengan keindahannya itu.

Namun di balik itu tahukah anda, Vespa dulunya dibangun dari puing-puing kehancuran yang ditinggalkan negara itu seusai perang dunia kedua.

Tanggal 23 April lalu, skuter paling kesohor di planet ini genap berusia 70 tahun, sebuah usia yang cukup panjang, untuk merayakannya -meski agak terlambat- yuk kita simak sejarah singkat kelahiran skuter nan seksi ini.

Awalnya Piaggio merupakan perusahaan yang bergerak di sektor industri kelautan, kontraktor rel kereta api dan manufaktur pesawat terbang. Perusahaan ini didirikan di penghujung abad 19.

Karena Piaggio juga membuat pesawat terbang, maka pabrik-pabriknya pun menjadi target dan berhasil diluluh-lantakkan oleh musuh.

Tidak hanya itu, Italia dipaksa menyetujui perjanjian untuk tidak membuat atau mengembangkan pesawat terbang selama sepuluh tahun.

Usai perang, dibantu oleh musuh yang akhirnya menjadi sekutu, mereka membangun kembali pabrik-pabriknya.

Sang direktur, Enrico Piaggio, yang melihat kebutuhan masyarakatnya akan kendaraan bermotor yang praktis dan ekonomis, memutuskan untuk mengembangkan industri sepeda motor.

Dan industri sepeda motor Piaggio berkembang sangat baik, bahkan memegang peran kunci dalam ikut membangkitkan kembali ekonomi Italia.

Perancang Vespa yang Benci Sepeda Motor
Adalah Corradino D’Ascanio, seorang insinyur kawakan yang membangun pesawat layangnya sendiri ketika masih berusia 15 tahun dan terkenal sebagai perancang helikopter pertama negara itu.

Kepadanyalah Piaggio meminta untuk mendesain sebuah motor model baru. Sayangnya insinyur hebat itu justru tidak suka dengan sepeda motor.

Baginya sepeda motor tidaklah praktis, kesannya kumuh dan tidak bisa diandalkan. Maka ia pun mencoba mendesain kendaraan roda dua yang ketika dikendarai tidak terasa seperti sepeda motor.

Demi kenyamanan, tuas pengoper gigi dipindah ke stang kemudi dan mesin diletakkan jauh di bawah tempat duduk agar pakaian pengendaranya tidak kotor terkena oli atau gemuk/stempet.

Maka lahirlah Vespa yang dalam bahasa Italia artinya ‘lebah’ atau ‘tawon’. Mungkin karena suaranya di telinga orang Italia mirip dengung seekor lebah.

Setahun setelah perang, tepatnya tanggal 23 April 1946 Vespa resmi merayakan hari kelahirannya. Sejak saat itu kepopuleran Vespa seolah tak erbendung.

Klub-klub pecinta Vespa segera bermunculan di seluruh daratan Eropa dan di tahun 1952 jumlah anggota klub Vespa di seluruh dunia mencapai lebih dari 50.000 orang.

Klub-klub Vespa bahkan tetap eksis dimana-mana -termasuk Indonesia, sampai sekarang. (mfs)

Leave a Reply