Via Skype, Abdul Somad Menangis ketika Berdoa dengan Jamaah di Hongkong

kabarin.co – Pengusiran Ustad Abdul Somad ketika kunjungannya ke Hongkong menimbulkan kekecewaan bagi umat muslim. Pasalnya, tidak ada alasan yang jelas dari otoritas Hongkong atas insiden tersebut. Pengusiran sepihak yang yang dilakukan Hongkong itu dinilai menyakitkan umat muslim di Indonesia.

Meski gagal memenuhi undangan TKI di Hongkong, Ustad Abdul Somad tetap menyampakian ceramah live streaming lewat aplikasi Skype. Para pekerja Indonesia di Hongkong pun bisa mendengarkan ustad lulusan Al Azhar Mesir tersebut.

Ceramah Abdul Somad itu juga telah diunggah di Youtube. Video berdurasi 21.37 menit itu diunggah akun Youtube Tafaqquh Video dengan judul Hongkong-Live via Skype Ustadz Abdul Somad, Lc, MA ke Jama’ah di Hongkong.

Adapun isi ceramahnya, di antaranya, Abdul Somad berpesan kepada jamaah di Hongkong agar selalu berpegang kepada Allah SWT.

“Berpegang kepada sahabat, hari ini jadi kawan besok jadi lawan. Berpegang kepada harta, harta akan binasa. Hari ini kita punya uang, hari ini kita punya kekuasaan. Berpegang kepada jabatan sampai masanya tak ada, maka berpeganglah kepada Allah,” katanya.

“Jangan terlalu berharap kepada yang ada, sehingga kita lupa kepada yang tidak ada. Jangan terlalu berharap kepada yang ada, sehingga mencemaskan yang tidak ada, maka selalu minta mohon kepada Allah. Mohonkan kepada Allah. Jangan diucapakn di mulut, (namun) dalam hati. Berdoa minta kepada Allah dengan bahasa kita masing-masing, mohonkan kepada Allah,” sambung Abdul Somad.

https://www.youtube.com/watch?v=Ya7ow07uHx0

Di ujung tausiahnya, ustad yang merampungkan studi S2-nya di Daar al-Hadits Al-Hassania Institute, Maroko, itu juga mengajak jamaah di Hongkong untuk berdoa.

Di tengah lantunan doa, suasana pun berubah penuh keharuan. Panjatan doa Abdul Somad membuatnya menangis. Sedih. Berikut kutipan doa Abdul Somad bersama jamaah di Hongkong.

“Ya Allah, ini adalah saudari-saudariku, hamba-hambamu, Ya Allah. Mereka berjuang di tempat yang sangat jauh hanya untuk mencari nafkah. Hanya untuk mencari makan yang sebenarnya makanan mereka cukup di negeri mereka.”

“Negeri ini gemah ripah loh jinawi. Negeri ini untaian zamrud katulistiwa, tapi rasanya terlalu banyak yang untuk dipersalahkan. Terlalu banyak yang mencaci maki. Mengapa gelap.”

“Saudari-saudariku meninggalkan kampung halamanya hanya untuk makan, Ya Allah, hanya untuk mengais rezeki yang Engkau tebarkan di setiap pagi. Murahkan rezeki mereka, Ya Allah, sehatkan mereka, Ya Allah. Jaga hati mereka, Ya Allah. Jangan sampai mereka berputus asa dari rahmat-Mu, Ya Allah.”

“Ketika mereka rindu kepada anak-anak mereka, kepada keluarga mereka, kuatkan mereka dalam La ilaha illallah.”.(*/jp)