Virus Corona Masuk Indonesia, Bagaimana Kesiapan Obatnya?

Nasional6 Views

kabarin.co – Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan ada dua warga negara Indonesia (WNI) positif terjangkit virus corona (COVID-19) pada Senin (2/3). Pemerintah sudah mencoba mengantisipasi jauh-jauh hari soal risiko penyebaran virus corona termasuk kesiapan obat-obatnya.

Direktur Utama PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), Vidjongtius sempat menanggapi risiko penyebaran virus corona jika masuk di Indonesia, termasuk kesiapan obat-obatnya.

Virus Corona Masuk Indonesia, Bagaimana Kesiapan Obatnya?

“Obat-obatan saya yakin ada, kita siapkan, kita banyak mendengar penjelasan dari Kemenkes, kementerian sudah menyiapkan rumah sakit. dan beberapa instalasi nasional disiapkan 100, secara kapasitas memungkinkan dan memadai,” kata Vidjongtius kepada CNBC Indonesia, pekan lalu.

Presiden Jokowi mengonfirmasi korban pertama virus corona di Indonesia. Ada dua orang warga, ibu dan anak.

“Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona,” kata Jokowi tanpa menjelaskan lebih detail, Senin (2/3/32020).

Dengan terkonfirmasinya kasus corona ini ada 66 negara yang terjangkiti corona. Saat ini menurut data arcGis pukul 11:27 WIB ada 89.071 kasus corona secara global.

Sebelumnya, perusahaan farmasi BUMN yakni PT Bio Farma (Persero) menyatakan butuh waktu 15 tahun untuk menemukan vaksin untuk menangkal virus corona jenis baru. Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan terhadap suatu penyakit.

Tapi, untuk virus corona, menurut Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir memang memerlukan waktu yang tidak sebentar.

“Rata-rata membuat vaksin baru dari proses riset sampai dengan produk jadi yang dikomersialkan itu membutuhkan waktu hingga 15 tahun,” kata Honesti di Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Menurut Honesti, saat ini BUMN Farmasi sudah melakukan kerja sama dengan lembaga riset yang sudah melakukan tahapan penelitian tertentu dalam pembuatan vaksin baru, sehingga, penemuan vaksin corona bisa menjadi lebih cepat.

“Kita bekerja sama dengan lembaga-lembaga riset yang mungkin sudah sampai pada tahapan proses tertentu dalam pembuatan vaksin baru. Jadi kita tidak perlu lagi memulai proses dari awal,” ungkap Honesti. (epr/cbn)

Baca Juga:

Menkes: Corona Tidak Seganas Flu Burung

Dua WNI Positif Virus Corona, Menkes: Yang Sehat Nggak Usah Pakai Masker

2 WNI Positif Virus Corona Sempat Hadiri Klub Dansa di Jakarta

Dua WNI Positif Corona Dirawat di RS Sulianti Saroso