Wasit Futsal Sumbar Diminta untuk Terus Menambah Ilmu Sampai Level Tertinggi

kabarin.co – Wasit futsal di Sumatra Barat, diharapkan terus menambah ilmu dan menaikan level. Sehingga akan semakin banyak wasit-wasit futsal asal Sumbar yang berkiprah di berbagai pertandingan level nasional dan internasional.

Hal itu disampaikan Ketua Askot PSSI Kota Padang, Arsil, M.pd saat menutup kursus wasit futsal level 3, yang sudah digelar 18-21 Mei 2017, di Rafhely Futsal Padang, yang diikuti 28 orang wasit-wasit muda dari berbagai kabupaten/kota di Sumbar.

Arsil mengatakan, ilmu perwasitan futsal akan terus berkembang, dan menjadi prospek karir yang bagus untuk wasit. “Hari ini, wasit futsal di Sumbar bertambah 28 orang. Itu hal yang bagus untuk perkembangan futsal di daerah ini.  Tapi jangan puas hanya sampai disini, terus tingkatkan ke level tertinggi, sehingga benar-benar menjadi wasit yang profesional.”pesan Arsil.

Walau begitu, Arsil meminta hal-hal tidak bagus dan tak profesional yang masih ada ditemui di kalangan wasit tidak terjadi lagi. Misalnya, ada wasit terlambat datang ke lapangan.

“Bahkan ada wasit yang lupa bawa sepatu, lupa bawa pluit dan kartu. Itu memalukan. Saya tak mau dengar hal-hal yang sangat tak disiplin itu lagi. Wasit harus serius dan profesional, walau sekecil apapun iven atau pertandingan yang akan dipimpin.”kata Arsil, seraya menambahkan bahwa seorang wasit harus punya fisik yang prima dan harus menambah kemampuan berbahasa Inggris, jika ingin menjadi wasit profesional. .

Sementara Ketua Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Sumbar, H. Yasman Yanusar menegaskan, wasit adalah satu dari tiga elemen penting dalam upaya memembangun olahraga futsal.

Karenanya, dia sangat gembira dengan antusias peserta mengikuti kursus yang digelar kerjasama AFP Sumbar, Asprov PSSI Sumbar, dan Askot PSSI kota Padang ini.

“Ibarat tungku tigo sajarangan, selain panpel dan tim, wasit adalah komponen penting. Tanpa salah satunya tak ada pertandingan, tak ada kompetisi, dan tak ada prestasi.”katanya.

Karena itu, Yasman berharap para wasit yang mengikuti kursus ini terus mengikuti perkembangan ilmu perwasitan. Karena level 3 ini baru awal, dan jangan berhenti sampai disini saja.

Tak kalah pentingnya, menurut Yasman, ilmu yang didapatkan di kursus ini harus dipraktekkan.”Yakinlah, jika dalam tempo empat bulan saja tak dipraktekkan, satu persatu ilmu yang didapatkan akan hilang. Jadi akan sia-sia saja ikut kursus ini.”tegasnya.

Dalam kursus yang dipimpin instruktur Ahmad Suparman dari PSSI Pusat, setelah empat hari kursus dengan materi teori dan praktek, terdapat tiga peserta yang mendapat nilai terbaik.

Peserta asal Dharmasraya, Andiyanto mendapat nilai tertinggi, peringkat kedua diraih oleh Vobby Guntala (Kota Padang), dan Dede Rifki Fernanda (Solok) sebagai peringkat tiga terbaik.(RMO)