“Waterway” di Marunda Kekurangan Kapal

Daerah, Metro7 Views

kabarin.co – Bertambahnya jumlah warga Rusun Marunda di Jakarta Utara tidak diimbangi dengan bertambahnya akses transportasi air atau waterway di Dermaga Apung Marunda.

Kepala Dermaga Apung Marunda Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Masdar, mengungkapkan bahwa saat ini hanya ada satu armada perahu cepat, yang digunakan untuk mengangkut warga Rusun Marunda dari Dermaga Marunda ke Pelabuhan Muara Baru.

Padahal, kata dia, sebelumnya Pemprov DKI menyediakan dua kapal cepat untuk mengangkut para penumpang.

“Yang ada cuma satu. Waktu pertama memang ada dua, tapi karena kerusakan ya, jadinya tinggal satu saja,” ujar Masdar kepada Kompas.com, Kamis (19/5/2016).

Masdar mengatakan, ia sudah meminta kepada Dinas Perhubungan segera menambah unit kapal cepat untuk menampung warga rusun Marunda, yang semakin banyak.

Seperti diketahui, sejak gencarnya penggusuran yang dilakukan oleh Pemprov DKI, jumlah penduduk yang ditampung di rusun juga semakin meningkat.

Rusun Marunda misalnya, menampung warga gusuran dari Kalijodo dan Pasar Ikan, Jakarta Utara.

Menurut Masdar, tidak seluruh warga bisa menikmati fasilitas gratis ini karena kapasitas perahu cepat yang hanya sanggup mengangkut 30 penumpang serta jumlah kapal yang sedikit.

“Kalau sudah penuh, tidak bisa (ditambah) Pak, kalau penuh ya penuh tidak boleh lebih, karena juga untuk keselamatan mereka. Saya sudah coba mengajukan, bahkan saya juga udah bilang ke warga kalau nanti akan disediakan perahu yang bisa menampung penumpang lebih dari 100 orang, tapi yah, sampai sekarang belum juga,” ujar Masdar.

Ia hanya berharap agar pemerintah segera menambah armada kapal, untuk memberikan pelayanan kepada warga rusun Marunda.

“Yah memang tidak ada yang ngeluh, tapi sebelum mereka komplein, harus disediakan dulu,” ujar Masdar.

Dari pemberitaan Kompas.com, pada 2013, saat Gubernur Joko Widodo meresmikan waterway Marunda, Jokowi berjanji secara bertahap akan menambah empat unit kapal cepat untuk mengangkut warga rusun Marunda.

Namun, hingga era pemerintaha DKI bergantu, janji tersebut tak kunjung ditepati. (kom)