Wisata sejarah pabrik Indarung I, sebutan pabrik pertama yang dibangun pemerintahan kolonial pada 1910, memang belum dikenal secara luas. Namun sangat layak dijadikan potensi wisata industrial heritage.
Pabrik Indarung I meski terkesan kuno, masih menyisakan romantisme kejayaan pabrik semen di masa lalu. Sejak didirikan pada 1910 dan beroperasi pada 1911, pabrik semen Indarung I berhenti beroperasi pada 1999 karena masalah efisiensi produksi.
Indarung I memproduksi semen dengan mengandalkan proses basah yang dianggap kurang efisien, dibanding pabrik-pabrik lainnya yang lebih modern dengan proses kering. Indarung I saat ini masih menyisakan gudang batu api, workshop, tempat dansa pekerja Belanda, tunnel bawah tanah, penjara, dan bangunan lainnya.
Dikutip dari republika.co.id pemerhati sejarah Hasti Tarekat menilai pabrik Indarung I yang dimiliki PT Semen Padang bernilai ekonomi tinggi meski tidak lagi beroperasi. Menurutnya, pengembangan Indarung I sebagai industrial heritage tidak bisa dilihat dari berapa besar biaya yang dibutuhkan, namun lebih kepada berapa keuntungan yang diperoleh PT Semen Padang bila museum sejarah semen tersebut bisa diwujudkan.
“Heritage tidak harus jadi museum. Pelestarian pusaka industri boleh ditambah. Bisa disesuikan dengan inovasi perusahaan atau penambahan fasilitas yang ada,” katanya.
Pembuatan film James Bond sempat dikabarkan akan dilakukan di area Indarung I. Barangkali memang besi-besi tua, tembok tebal khas pabrik, dan pipa-pipa raksasa yang mulai berkarat memang cocok untuk aksi kejar-kejaran antara Bond dan musuh-musuhnya. Bagi yang memiliki hobi fotografi, lokasi Indarung I dijamin sangat memanjakan mata. (apt-red)
Karya Fotografer Yosviandri
Baca Juga:
Keindahan Aliran Sungai Kota Padang di Balik Lensa Yosviandri
Kemegahan Masjid Raya Sumatera Barat dari Lensa Yosviandri
Ketika Keindahan Puncak “Si Kembar” Marapi dan Singgalang Tertangkap Kamera