kabarin.co – Blora, Sejumlah anggota DPRD Kabuaten Blora yang baru pulang setelah kunjungan kerja (kunker) di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) marah-marah menolak diperiksa kesehatannya terkait Covid-19 atau virus corona. Mereka beralasan dirinya setingkat bupati dan meminta Standar Operasional Prosedur (SOP) pemeriksaan kesehatan.
“Kita keberatan diperiksa di sini. Kita ini DPRD setingkat bupati, bukan anak gembala. Bagaimana ini SOP-nya? Harus jelas. Jangan seperti ini. Kita ke Lombok juga menjalankan tugas negara,” ujar salah seorang anggota DPRD Blora, Warsit kepada petugas medis di Terminal Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (19/3/2020).
Dikutip dari detik.com, kunjungan kerja anggota DPRD Blora ini dilaksanakan selama 4 hari terhitung sejak hari Senin kemarin. Dari 45 anggota di DPRD Blora, 37 anggota ikut kunjungan kerja ke Lombok. Beberapa di antaranya mengajak istri dan anaknya.
Tujuan DPRD Blora melakukan kunker ke Lombok untuk studi banding alat kelengkapan dewan (AKD) non-komisi.